Line Pekanbaru - Dua pria tak dikenal yang menyamar sebagai pengunjung menerobos masuk ke gedung Polresta Pekanbaru di Jalan Ahmad Yani, Rabu (5/7) pagi. Keduanya datang dengan sepeda motor dan membawa tas yang diduga berisi bom.

Kedua pria itu sempat dicegat petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan petugas Sabhara di pintu masuk karena gerak-geriknya mencurigakan. Tetapi kedua pria yang diduga teroris itu langsung menerobos masuk ke pinto lobi Polresta Pekanbaru.

Kanit SPKT dan anggota Sabhara bersenjata mengejar keduanya. Sedangkan anggota SKPT lainnya membunyikan alarm berupa lonceng yang sudah terpasang.

Mendengar suara alram itu, seluruh personel di Polresta Pekanbaru seketika bersiaga dengan senjata laras panjang. Mereka menutup semua pintu agar tidak ada warga yang masuk dan menjadi korban.

Dengan cekatan, sejumlah personel berhasil menyergap dan melumpuhkan kedua pria itu. Tas yang dibawa para terduga teroris itu diamankan dan diserahkan ke Satuan Gegana Polda Riau yang telah tiba.

Situasi itu membuat warga di sekitar Polresta Pekanbaru ketakutan. Suara teriakan petugas memerintahkan kedua pria itu menyerah disusul bunyi alarm berkepanjangan membuat suasana mencekam.

Beruntung kejadian itu hanyalah simulasi saja untuk melatih kesiapan personel di Polresta Pekanbaru menghadapi penyusupan teroris.

Kaporesta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, melalui Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata, mengatakan simulasi ini penting agar polisi selalu siaga menangani hal-hal tak terduga. "Dalam keadaan genting sekalipun, setiap langkah harus tetap sesuai prosedur," katanya.

Lewat simulasi tersebut, katanya, personel dipersiapkan menghadapi serangan teror yang bisa terjadi kapan pun. "Kita meningkatkan koordinasi antar sesama anggota untuk menyiapkan diri melawan aksi teror," terangnya. **