Paskhas Minta Maaf dan Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Line Pekanbaru - Wakil Komandan (Wadan) Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Marskal Pertama Yudi Bustami, meminta maaf pada keluarga korban atas insiden ledakan bom milik mereka di Desa Rambah Utama, Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu, Kamis (20/7) pagi.
Insiden itu menewaskan Suwanda dan melukai lima warga lainnya; Heru, Anto, Asep Sofian, Reni Cahyati, dan Yudi Wiharjo.
Baca Juga : Bom Itu Milik Paskhas TNI AU
Yudi menyesalkan kejadian tersebut. Dia meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban, termasuk keluarga tewas dan luka-luka.
“Kita bertanggung jawab maksimal ke keluarga korban. Semua (biaya) perawatan selama dirawat akan ditanggung," terang Yudi.
Baca Juga : Bom Meledak! Tubuh Suwanda Berhamburan
"Kepada anggota yang lalai ada ketentuannya. Kita akan tindak sesuai hukum militer," ucap Yudi.
Dalam penyelidikan, kata Yudi, diketahui bom jenis TNT itu pertama kali ditemukan Fahmi, warga setempat. Bom mirip baterai sepda motor itu dibawanya ke rumah kontrakannya. Fahmi memberitahukan temuan itu pada mertuanya, Ujun.
Baca Juga : Supir Ngantuk, Double Cabin Terjun ke Jurang
Karena takut, Fahmi meletakkan benda itu di teras rumah kontrakannya. Lalu, dia pergi tidur ke dalam rumahnya.
Tak lama kemudian, Suwanda datang. Mereka berbincang-bincang di teras rumah Fahmi bersama Ujun.
Baca Juga : Residivis Dipasok Sabu dari Lapas di Pekanbaru
Meski telah diingatkan Ujun, Suwanda nekad mengambil benda mirip baterai tadi dari samping rumah Fahmi. Suwanda menyebut benda itu tidak berbahaya sambil menggesek-gesekkan kabel-kabel di benda itu.
"Saudara Wanda mengatakan 'biar saja tidak ada apa-apa. Ini akan saya amankan, besok saya pakai untuk cari ikan di laut'. Saat Ujun masuk ke rumah, terdengar suara ledakan," jelas Yudi. **
Komentar Via Facebook :