Puting Beliung, Jemaah Suluk di Kampar Mengungsi

Line Bangkinang - Terpaan angin puting beliung pada Selasa (25/7) sore membuat rombongan jamaah yang sedang Khalwat di Surau Suluk Syekh H Jaafar Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar diungsikan.
Pada Rabu (26/7) pagi, para jamaah mengemasi barang-barang mereka untuk diangkut ke Musala Darul Amalia yang berjarak 500 meter dari lokasi semula.
Baca Juga : Bandar Sabu di Tapung Hilir Dibekuk
Mereka menumpuk barang-barang di dalam tenda yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar karena bangunan musala sangat kecil dibandingkan Surau Suluk Syekh Jaaafar.
Pimpinan Thariqat Naksabandiah Desa Koto Masjid, Buya Abdul Azis, mengaku meski surau suluk rusak pada bagian atap dan plafon, namun khalwat daerah tetap dilanjutkan hingga 18 hari ke depan.
Baca Juga : Hanyut di Sungai Kampar, Jasad Trido Ditemukan
"Kami harap pemerintah membantu perbaikan surai ini agar bisa digunakan kembali," katanya.
Ketua Panitia, Syofian Datuk Majo Sati, mengatakan untuk mengantisipasi kekurangan ruangan, mereka akan menggunakan gedung MDA di samping musala. "Kami minta Pemkab Kampar mendirikan dapur umum di musala," harapnya.
Baca Juga : Subsidi Perumahan akan Dinaikkan
Sejumlah jamaah menceritakan saat-saat angin puting beliung menerjang. Ketika itu, mereka sedang bersiap Salat Maghrib berjamaah. "Atap diterbangkan hingga puluhan meter," ungkap salah satu jamaah.
Salah satu jamaah wanita mengaku terseret hingga tiga meter dari tempat duduknya semula di dekat pintu suluk.
Baca Juga : Harris Minta Doa Restu Warga Kuala Kampar
Musibah ini merusak puluhan rumah warga. Bahkan, sebuah bangunan kantor Koperasi Pintu Gading di Jalan Raya Riau-Sumbar diterbangkan hingga 25 meter. **
Komentar Via Facebook :