Riau dan Empat Provinsi Darurat Karhutla

Riau dan Empat Provinsi Darurat Karhutla

Line Jakarta - Lima provinsi di Indonesia menyatakan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Keempat provinsi itu adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Berdasarkan pantauan satelit, titik panas di keempat provinsi itu terus meningkat. Pada 23 Juli 2017 terpantau 150 hotspot, 24 Juli 2017 naik menjadi 170 hotspot, dan 25 Juli 2017 naik lagi menjadi 179 hotspot.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan satgas terpadu di kelima provinsi itu sudah berupaya mengatasi karhutla dengan maksimal.  "Sebagian besar penyebab karhutla adalah kesengajaan untuk membuka lahan," kata Sutopo di Jakarta, Rabu (26/7).

Katanya, BNPB mengerahkan 18 unit helikopter pemboman air. Sebaran helikopter tersebut adalah Riau 5 unit, Sumatera Selatan 5 unit, Kalimantan Barat 4 unit, Jambi 2 unit, dan Aceh 2 unit.

Di Riau, jelas Sutopo, lahan yang terbakar sudah 548,72 hektar. Pada Selasa (25/7), katanya, satgas memadamkan titik api di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul seluas 4 hektar. Lalu di Desa Buluh Manis, Kecamatan Bhatin Solapan, Kota Dumai seluas 10 ha.

Selanjutnya di Desa Teluk Jira Parit, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Inhil dapat dipadamkan seluas 5 Ha dan di lahan gambut di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, seluas 2 ha.

"Sedangkan titik api di Bukit Merbau, Meranti, bisa dipadamkan setelah 32 kali pemboman air," katanya.

Sutopo mengimbau warga tidak melakukan pembakaran lahan. "Sebab cuaca makin kering sehingga mudah memicu karhutla," katanya. **


Komentar Via Facebook :