Line Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengatakan pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, merupakan pertemuan yang luar biasa karena terjadi seusai pengesahan UU Pemilu oleh DPR RI.

"Yang luar biasa mungkin, pertemuan ini terjadi setelah pada 21 Juli lalu dalam pertemuan DPR RI," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor, Kamis (28/7) malam.

Dalam rapat paripurna lalu, lanjut SBY, Demokrat satu kubu dengan Gerindra, yakni sama-sama menolak pengesahan RUU Pemilu saat ini.

"Partai Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS berada dalam satu kubu, dalam tanda kutip, yang tidak menyetujui dikukuhkannya Rancangan Undang-Undang Pemilu, yang sekarang disetujui DPR RI," katanya.

Sementara Prabowo menyatakan, Gerindra tidak mau bertanggung jawab atas pengesahan UU Pemilu. Menurutnya, UU Pemilu itu melawan akal sehat dan logika. "UU Pemilu yang baru saja dilahirkan, kami tidak ikut bertanggung jawab, karena kami tidak mau ditertawakan oleh sejarah," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, telah meminta waktu sejak lama. Dia menyebut pertemuan malam ini sebetulnya bukan sesuatu yang luar biasa. Dia juga menyinggung soal hidangan nasi goreng yang disajikan SBY di Cikeas. "Nasi goreng ini menyaingi nasi goreng Hambalang," katanya. **