Pendidikan
67 Siswa di Mandau Duri Belum Masuk sekolah, Komisi V DPRD Riau Panggil Disdik Provinsi Riau

Line Pekanbaru - Komisi V DPRD Riau kembali memanggil rapat mitra kerja Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang pada rapat sebelumnya batal karna tidak hadirnya Plt Kadis Rudiyanto, kemudian rapat juga berlangsung dan mmpersilahkan belasan masyarakat Mandau, Duri yang mendatangi DPRD karna anak tempatan mereka tidak diterima disekolah untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Pada kesempatan itu, Rudiyanto mengklarifikasi atas ketidak hadirannya tempo hari, hal itu diakuinya dikarnakan sedang tugas ke Jakarta.
Baca Juga : PPP Jaring Cagubri Pekan Depan
"Saya klarifikasi dulu mengenai yang dibilang tiga kali mangkir, setau saya yang resmi baru yang kemarin itu pak, itu karna saya berhalangan hadir dan ke Jakarta, yang dua pemanggilan sebelumnya itu pemanggilan lisan, dan saya mengutus kabid, karna saya juga berhalangan hadir, tapi jika itu salah, saya mengakui kesalahan saya," Terang Rudiyanto.
Kemudian, hal itu ditanggapi oleh sekretaris komisi V DPRD Riau Ade Agus Hartanto yang mengatakan harusnya dengan tidak menggunakan surat resmi pun harus dihadiri.
Baca Juga : Firdaus Mengaku Sudah Dapat Perahu
"Tapi kemaren pak kadis hanya mengutus orang yang tidak tau menau akan hal itu, ketika ditanya ia menjawab hanya disuruh datang ke DPRD tapi tidak tau permasalahannya, itu yang membuat masalah ini tidak selesai selesai, dan saya kira meskipun tidak menggunakan surat resmi tetap harus hadir, saya rasa juga kalau gubernur manggil lewat sms atau telpon pasti langsung datang, " Kata politisi PKB ini.
Selanjutnya,hearing tersebut lebih banyak membahas penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang banyak menuai masalah.
Ketua komisi V Aherson mengatakan bahwa komisi V mendapat banyak keluhan dari masyarakat yang mengadu bahwa anaknya tidak diterima disekolah, kemudian mempersilahkan perwakilan dari masyarakat tersebut untuk menjelaskan maksud dan tujuannya mendatangi DPRD.
Perwakilan dari masyarakat tersebut, Raden Silalalahi menjelaskan bahwa ada 67 anak tempatan yang berada disekitaran SMA Negeri 2 Mandau tidak diterima masuk kesekolah tersebut.
Baca Juga : Suparman Belum Mau Jadi Gubernur Riau
"Sudah 3 minggu anak anak kami tidak sekolah pak, Padahal kan kami ini warga tempatan pak, tapi tidak bisa diterima lagi, memang bisa ada yang diterima di SMA lain di Mandau seperti SMA 9, SMA 5, SMA 7, tapi jaraknya sangat jauh, sekitar 10 kilo, dan harus 3 kali naik angkot, permasalahannya kami ini orang tidak mampu pak, " Katanya
Menanggapi hal tersebut, Plt Kadisdik Rudiyanto menjelaskan bahwa SMA N 2 tersebut memanglah sudah penuh, dan ditakutkan jika tetap diterima nantinya akan ada pemotongan dana Bos dan kalau diterima melebihi akan tidak terdaftar pada saat UN mendatang.
Wakil ketua komisi V DPRD Riau, M. Adil mengambil inisiatif untuk menelpon kepala sekolah SMA 2 tersebut, dan didapatkan hasilnya yang bisa diterima dari 67 orang tersebut hanya 52 orang.
"Yang bisa masuk hanya 52 orang, ini berdasarkan akan disisipkan dua orang dua orang di jumlah rombongan belajar (rombel) saran saya yang sisanya 15 lagi ini kita masukkan ke SMA lain," katanya
Akan tetapi masyarakat tersebut tidak mau dengan alasan bahwa keluarganya semua tidak mampu, dan tidak bisa memutuskan dari 15 orang tersebut siapa siapa saja karna takut akan adanya iri dan tidak terima diantara mereka.
Hal ini kemudian di respon oleh Rudiyanto yang mengatakan akan ke Jakarta untuk menyelesaikan hal ini. "Kami juga tidak mungkin membiarkan anak anak tidak sekolah, untuk itu saya akan ke kementrian untuk selesaikan hal ini," kata Rudiyanto
Lebih lanjut, setelah dobahas, maka diambil sikap dan kepastian bahwa, Komisi V dan Disdik akan ke Jakarta besok untuk mencarikan solusi akan permasalahan ini.
"Besok pagi kita bersama disdik ke Jakarta, dan kami janji dan pastikan besok juga akan kami kabarkan hasilnya ke bapak bapak, kita ingin semuanya bisa sekolah tanpa rerkecuali," Tutup Aherson
Komentar Via Facebook :