Survei Golkar: Harris Paling Diinginkan Jadi Gubernur Riau

Line Pekanbaru - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar merilis hasil survei kecenderungan pemilih di Pilkada Riau 2018. Bupati Pelalawan Haji Muhammad Harris menjadi tokoh yang paling diinginkan sebagai Gubernur Riau 2019-2024.
Wakil Sekjen Pemenangan Sumatera II DPP Partai Golkar, Sudirman Almon, mengatakan survei itu dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) atas permintaan DPP Partai Golkar.
Baca Juga : TPP ASN Pelalawan Dipangkas 30 Persen
Dia memastikan hasil itu berkontribusi besar bagi DPP Partai Golkar dalam memilih kandidat yang akan diusung di Pilkada Riau 2018 mendatang. "Hasil survei yang ada ini sudah menggambarkan. Survei ini bukan karangan, karena diambil dari pemilih di Riau," kata Sudirman, Jumat (4/8) malam.
Sudirman merinci Harris dipilih oleh 13,2 persen responden untuk memimpin Riau lima tahun ke depan. Di bawah Harris, ada Anggota DPR dari PKB, Lukman Edy. Dia dipilih oleh 12,1 persen responden. Sedangkan, Arsyadjuliandi Rachman yang merupakan Gubernur Riau dan Ketua DPD I Partai Golkar Riau itu hanya dipilih oleh 10,8 persen responden.
Baca Juga : APBD Pelalawan 2018 Diperkirakan Rp1,1 Triliun
Selanjutnya, Achmad (mantan Bupati Rohul) dengan 10,6 persen. Lalu, Bupati Siak Syamsuar yang juga politisi Partai Golkar dengan 8,4 persen responden. "Sedangkan responden yang belum memutuskan pilihannya cukup besar, 44,9 persen," tutur Sudirman.
LSI lalu mengkerucutkan calon menjadi empat orang dengan membuang Achmad. Hasilnya tetap tidak berubah. Harris tetap terunggul dengan 14,5 persen. Disusul Lukman Edy (12,4 persen), Arsyadjuliandi Rachman (11,4 persen), dan Syamsuar (11,3) persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan 50,4 persen.
Baca Juga : Andi Ajak Kadin Garap Potensi Perairan
Langkah selanjutnya, LSI mengambil tiga calon dengan membuang Lukman Edy. Hasilnya pun tidak berubah. Harris tidak tergoyahkan dengan raihan 16,8 persen. Sedangkan Arsyadjuliandi Rachman naik ke posisi kedua menggantikan Lukman Edy dengan raihan 12,9 persen. Lalu, Syamsuar dengan 12,5 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan 57 persen.
Walau begitu, Sudirman menyebut hasil survei LSI itu belum final. Pasalnya, tidak ada calon yang dominan atau meraih dukungan di atas 50 persen. "Dari hasil survei belum ada yang dominan. Jadi, ini belum final," katanya.
Hanya saja, Sudirman mengingatkan bahwa hasil survei itu menjadi catatan bagi Arsyadjuliandi. "Sebagai incumbent mestinya dia memiliki kesempatan yang paling besar," tukasnya. **
Komentar Via Facebook :