Line Dumai - Sewaktu Muhammad Nasir menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis, dia mengerjakan sejumlah paket pembangunan jalan dengan anggaran hingga Rp2,4 triliun. Tetapi, tidak satu pun jalan yang dibangun dari 2013-2015 itu selesai hingga 100 persen.

Dari informasi yang dihimpun, hanya jalan Lingkar Bengkalis-Bantan yang realisasinya di atas 90 persen. Jalan ini menelan anggaran Rp429,9 miliar. Lima lainnya di bawah 80 persen.

Bahkan, ada satu paket jalan tidak dikerjakan sama sekali, yakni Jalan Lingkar Duri-Sei Pakning. Padahal pemenang tender proyek itu sudah diumumkan.

Ada pun keenam proyek jalan itu adalah; Lingkar Duri-Pakning sepanjang 68,7 Km senilai Rp542,5 miliar, Lingkar Rupat-Batu Panjang sepanjang 51 Km senilai Rp528 miliar, Lingkar Duri Barat sepanjang 24,14 Km senilai Rp394,8 miliar.

Lalu, Lingkar Duri Timur sepanjang 42,43 Km senilai Rp235,9 miliar, Lingkar Bukitbatu-Siak Kecil sepanjang 39,95 Km senilai Rp382,3 miliar, dan Lingkar Bengkalis-Bantan sepanjang 35 Km senilai Rp429,9 miliar.

Selain itu ada proyek peningkatan kualitas Jalan Lingkar Rupat-Batu Panjang tidak sesuai dengan harapan.

Seperti diketahui, Muhammad Nasir yang kini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Dumai telah dicekal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akibatnya, dia dan istrinya batal naik haji. Padahal, mereka berdua sudah berada di Asrama Haji Embarkasi Batam, Kepri.

Dugaan korupsi padap proyek-proyek jalan di Pemkab Bengkalis itu terungkap setelah BPKP melakukan audit. Nasir juga disebut diperiksa penyidik KPK di SPN Pekanbaru, Senin (7/8) lalu. Bahkan, rumah mertuanya di Jalan Jati, Pekanbaru, ikut digeledah penyidik KPK. **