Line Pelalawan - Banyak kalangan di Pelalawan minta Jaksa untuk menindaklanjuti dugaan Mark-Up atau yang didengungkan salah hitung pada Penunjukan Langsung (PL) dalam pekerjaan pembangunan paving block dan pembangunan gapura selamat datang di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) yang dikepalai Zamhur Das, di sejumlah desa di Pelalawan, Riau.

Dalam hitungan sebelumnya pada saat rapat dengan kontraktor beberpa minggu lalu telah ditemukan selisih hitung oleh PPK yang saat ini dijabat Rusli mantan pegawai senior Pekerjaan Umum (PU) Pelalawan.

Dalam rapat tersebut Rusli mengatakan berdasarkan hitungan HVS ada selisih kelebihan dana sekitar 60 ribu permeter kubik paving block yang akan dikerjakan oleh kontraktor pada PL 2017 ini, hal itu juga diamini oleh kontraktor bahwa saat ini pekerjaan paving block dikurangi dari tahun - tahun sebelumnya, tentunya ini mengurangi untung bagi kontraktor.

Salah seorang tokoh pemuda yang juga sebagai pengurus LSM Laskar Merah Putih Pelalawan asal Bunut, Zainuddin mendesak Kejaksaan dan Tipikor Polres Pelalawan untuk menindaklajuti dugaan salah hitung yang berujung merugikan negara ini.

"Aparat harus jeli dan mau menyidik ini, mudah - mudahan mereka berani," Ujarnya.

Seperti diketahui proyek ini adalah aspirasi dewan Pelalawan yang dilakukan penunjukan langsung oleh BPMPD Pelalawan, sudah lebih dari 2 tahun salah hitung, per meter kubik paving block itu bisanya dihitung lebih 210 Ribu Rupiah, namun saat ini ada selisih 60 ribu rupiah permeter kubiknya sehingga saat ini menjadi 150 Rupiah saja.

Beberapa kontaktor malah mengaku kalau untuk pembuatan 1 meter kubik paving block cukup hanya 90 ribu rupiah saja, itu mereka sudah dapat untung lumayan, tentunya hitungan 150 ribu ini kontaktornya sudah diuntungkan hampir 50 persen. 

Zamhur dikonfirmasi mengenai salah hitung beliau memilih bungkam dan Rusli membenarkan ada kalau dia menghitung pembutan paving block telah sesuai ilmunya.(Basya)