Perpres No 87 tahun 2016 Dianggap Sampah Oleh Oknum Guru Pelalawan

Perpres No 87 tahun 2016 Dianggap Sampah Oleh Oknum Guru Pelalawan

Line Pelalawan - Peraturan Presiden (Perpres) No 87 Tahun 2016 tentang satuan tugas Sapu Bersih Pungli (Saber Pungli) yang seharusnya menjadi rujukan oleh banyak kalangan untuk tidak pungli ternyata tidak terealisasi sampai ke daerah, misalnya terkait larangan pungutan terhadap murid sekolah negri di negara ini masih marak dilakukan.

"Pada larangan kepada oknum guru atau oknum Kepala sekolah oleh Saber Pungli pada No 21 mengenai uang perpisahan ternyata hanya dianggap sampah oleh oknum guru di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, buktinya mereka masih melakukan pungutan dengan berbagai dalih," jelas pemerhati Pendidikan Pelalawan, Marlon. S, Selasa (7/3/17).

Yang lebih parahnya justru pungutan ini dilakukan oleh sekolah yang sudah mapan bahkan berbagai bantuan diduga banyak di terima sekolah tersebut di Pelalawan.

"Dana Bos, Bantuan daerah, bantuan Provinsi dan banyak lagi, kemana uang itu, ini sudah keterlaluan," Jelas Marlon, menyayangkan mental oknum guru di dunia pendidikan di Pelalawan.

Kalau dilihat gaji pada guru saat ini jauh lebih baik dinadingkan saat dirinya sekolah dulu, buktinya hampir semua guru di Pelalawan memiliki mobil baru dan terlihat mewah, namun entah apa gerangan masih banyak oknum guru ini membuat aturan yang ujung - unjungnya duit.

"Kalau gak percaya lihat aja segelintir guru - guru di Pelalawan, atau Riau lah umumnya, oknum guru - guru ini bermandikan uang, memang tidak semuanya tapi hampir merata," Ujarnya berang.

Untuk itu Marlon sangat berharap pada Presiden Joko Widodo selaku pengagas Saber Pungli ini untuk menidak oknum guru negri yang masih mau bermain - main dengan uang pungutan, suaranya ini mewakili ratusan orang tua yang tidak mau mebayar uang yang dinilainya pungli ini.

"Kalau oknum guru ingin uang banyak berhenti saja jadi pegawai, silahkan berdagang atau buat sekolah swasta agar bisa semena - mena melakukan pungutan," Tukasnya.

Ungkapan Marlon ini, diamini oleh Dinas Pendidikan Pelalawan memalui Kepala UPTD Pangkalan Kerinci, Ridwan, seharusnya guru serius saja mendidik bukan berbisnis.(Rd)


Komentar Via Facebook :