Line Riau - Kepolisian Resor Pelalawan, Riau diminta serius dalam upaya memberantas praktik perjudian toto gelap (togel) di Bumi Seiya Sekata, dari pemberitaan pengungkapan kasus ini terbilang minim, padahal para bandar ini terus bergerilya mencari korban.

Pasalnya jika dilihat dari fenomena yang ada di Pelalawan, khususnya Pangkalankerinci, jaringan togel konvensional sangat marak, bahkan berpotensi menjadi bahaya laten di tataran pemuda.

Hal tersebut diungkapkan Tokoh Masyarakat Pelalawan, Herman, Senin (04/12/17), dikatakannya dugaan ketidakseriusan aparat penegak hukum ini terbukti dengan maraknya laporan masyarakat terhadap judi angka ini ketelinganya, namun belum ada upaya Polres Pelalawan melakukan tindakan.

Apalagi seperti diketahui kinerja kurang serius ini dibuktikan dari sedikitnya kasus togel yang bisa diungkap beberapa tahun belakangan, padahal bandar maupun kaki tangan agen menjualnya dengan separo terbuka (Semi).

Apalagi kalau dihitung dari pemberitaan media resmi Polres Pelalawan, polisi memang ada satu dua kali ungkap kasus togel ini namun tidak menyentuh pada bandarnya.

"Yang tertangkap hanya di tataran pengecer yang barang buktinya cuma ratusan ribu rupiah. Sedangkan broker yang bermain di wilayah ini omzetnya bisa berpuluh-puluh bahkan ratusan juta," katanya.

Dalam penelusuran pemberitaan di situs resmi Polres Pelalawan kalau tidak salah baru diberitakan ada dua kasus yang diungkap polisi dalam satu tahun belakangan.

"Dalam konteks penegak hukum, polisi sebenarnya diberi kewenangan, personel, dan kekuatan penuh untuk memberangus perjudian di setiap lini. Jadi tidak ada alasan jika polisi hanya mampu meringkus pengecer saja," ujarnya.

Humas Polres Pelalawan dikonfirmasi melalui group Whatshap nya sampai saat ini belum memberikan jawaban yang jelas.**