Kemenkes Tak Ingin Salahkan Terompet, yang Penting Imunisasi Difteri

Kemenkes Tak Ingin Salahkan Terompet, yang Penting Imunisasi Difteri

Line Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan tidak perlu menyalahkan tukang terompet terkait penyebaran wabah difteri, tetapi yang paling penting imunisasi. Karena tanpa terompet pun masyarakat dapat tertular difteri jika belum melakukan imunisasi.

"Sekarang itu jangan menyalahkan terompet, prinsipnya imunisasi saja lah kalau tidak mau tertular," ujar dr Jane, dilansir detikHealth, Jumat (29/12/2017).

Pernyataan ini menyikapi Broadcast yang sempat menghebohkan masyarakat ketika akan merayakan tahun baru 2018. Bunyi pesan broadcast tersebut seperti, 'Nitip pesan, tlg di ingatkan para ortu murid ada tdk sembarangan beli terompet mengingat sdg ada wabah difteri yg penularannya lewat percikan ludah.'

Tentu saja hal ini akan menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Diketahui, wabah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, sampai saat ini masih menjadi wabah yang menakutkan. Apalagi penyakit tersebut sangat mudah menular. Beberapa provinsi pun sudah menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) karena penderitanya cukup banyak sampai ada yang meninggal dunia.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Elizabeth Jane Soepardi MPH mengingatkan masyarakat tak perlu takut dengan broadcast tersebut, yang penting masyarakat sudah melakukan imunisasi. Karena tanpa terompet pun masyarakat dapat tertular difteri jika belum melakukan imunisasi.

dr Elizabeth Jane Soepardi MPH berpesan agar masalah tersebut agar sampai merugikan pihak manapun.

"Tukang terompet sambil berjualan bisa ikut mensosialisasikan imunisasi dan ikut suntik vaksin difteri," kata dr Jane, dilansir detikHealth.

Sambil berdagang, tukang terompet juga bisa mendapatkan vaksin difteri di pos kesehatan seperti puskesmas. Vaksin tersebut akan diberikan ke orang dewasa juga bila diminta. (wan)


Komentar Via Facebook :