Razia BNNP Dituding Penyebab Turun Omzet Pengusaha Hiburan Pekanbaru

Razia BNNP Dituding Penyebab Turun Omzet Pengusaha Hiburan Pekanbaru

Line Pekanbaru - Seringnya operasi atau razia narkoba yang diadakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau dijaidkan dalih penyebab turunnya omzet pengusaha hiburan malam di Kota Pekanbaru. Tak tanggung tanggung penurunan omzet itu 5 sampai 40 persen.

"Dari beberapa kali razia yang dilakukan BNNP terbukti memang banyak sekali ditemukan (pengunjung) positif pengguna narkoba. Tapi kami menolak kalau positif narkobanya dari tempat kami. (Narkoba) itu kami pastikan dari luar tempat kami," kata Benny Lubis, pengelola karaoke, pub dan tempat hiburan malam SP dan MP Club, kemarin malam.

Curhat (curahan hati) itu disampaikan Benny Lubis mewakili beberapa pengusaha tempat hiburan malam kepada Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan Kepala BNNP Brigjen Pol Wahyu Hidayat pada pertemuan sekaligus ramah tamah mengantisipasi aksi teror pada malam pergantian tahun.

Menurut Benny lagi, akibat seringnya razia narkoba yang dilakukan baik oleh BNNP maupun Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Riau, para pengunjung yang kebanyakan adalah wisatawan menjadi terganggu privasinya.

"Mereka akhirnya menolak untuk datang kembali. Akibatnya sejak beberapa tahun belakangan penghasilan kami berkurang 5 sampai 40 persen. Bahkan salah satu counter kami, kami tutup,'' pungkasnya. 

Benny menyarankan pemberantasan korupsi itu selayaknya dari tempat tempat pintu masuk, bukan di tempat tempat hiburan malam yang hanya menyuguhkan minuman keras (miras) legal dan hiburan musik.

Menanggapi hal itu, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang jika tidak ingin dirazia seyogyanya sekuriti atau pihak keamanan tempat tempat hiburan malam punya kepekaan khusus yang bisa melihat seorang itu mabuk karena miras atau karena narkoba.

"Kan beda, orang mabuk dengan orang yang menggunakan sabu sabu," pungkasnya.***(res)


Komentar Via Facebook :