195 Titik Semburan Gas Alam Gegerkan Warga Indramayu

Line Indramayu - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana mengatakan dari 195 titik semburan gas alam itu, 165 titik tersebar di Desa Sukaperna dan 30 titik tersebar di Desa Pagedangan. Saat ini, dikatakan Edi pihak Pertamina dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang meniliti semburan gas alam itu.
"Total semburan ada 195 titik. Kemarin Pertamina dan KLHK meninjau lokasi. Saat ini sedang diteliti. Kami hanya bergerak dari penangananya saja," kata Edi, dilansir detik.com, Selasa (9/1/2018).
Kejadian munculnya ratusan titik semburan gas alam itu, sambung Edi terjadi sekitar akhir Desember lalu. Sebelumnya, diakui Edi, pada 2015 silam semburan gas mulai muncul, namun sekitar 50 titik.
"Semburan gas ini merupakan perkembangan pada kejadian 2015 lalu. Jumlahnya waktu itu sekitar 50 titik," ujarnya.
Edi menjelaskan ratusan semburan gas tersebut berdampak langsung ke masyarakat sekitar. Pasalnya, dari sekian ratusan titik semburan, ada puluhan titik yang berada di dalam rumah warga.
"Kita melakukan penanganan dengan mendirikan posko bersama intansi lainnya, seperti Dinkes. Kalau ada masyarakat yang terkena dampak atau merasakan sakit kita tolong. Dampak tentunya jelas ada, warga ada yang batuk-batuk," ucapnya.
Lebih lanjut, Edi mengatakan hari ini pihaknya bersama Pertamina, KLHK, dan dinas terkait menggelar rapat untuk membahas penanganan semburan gas tersebut. Hasil dari rapat itu, sambungnya, Pertamina akan dibantu KLHK untuk meniliti. Selain itu, rencananya semburan gas alam itu akan disalurkan ke pipa milik Pertamina yang ada di wilayah tersebut.
"Nanti semburannya dihilangkan, itu tugasnya Pertamina. Saya kurang tahu teknisnya seperti apa. Memang itu muncul secara alami, mungkin endapan ribuan tahun lamanya," tutup Edi. (wan)
Komentar Via Facebook :