Dukung Monitoring Ekosistem Gambut

BRG Canangkan Buat Pengamatan Titik Tinggi Permukaan Air Dilahan Gambut

BRG Canangkan Buat Pengamatan Titik Tinggi Permukaan Air Dilahan Gambut

Line Jakarta - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead katakan, untuk mendukung monitoring ekosistem gambut, BRG membuat titik pengamatan tinggi muka air dilahan gambut.

"Nantinya data tinggi permukaan air dapat diakses secara real time disetiap provinsi, rencana tindak tahunan dan pemetaan kesatuan hidrologis gambut (KHG) ini akan segera dilaksanankan,” Jelasnya.

Untuk menyelesaikan penyusunan rencana restorasi ekosistem gambut (RREG) untuk tujuh provinsi target restorasi itu tahun ini pihaknya memasang 40 alat. Titik pengamatan terbanyak terdapat di Sumatera Selatan, yaitu delapan titik. Riau dan Jambi masing-masing tujuh titik.

"Ada satu titik pengamatan tinggi muka air lahan gambut di Kalimantan Barat, tujuh lainnya di Kalimantan Tengah,” Jelasnya.

Dijelaskan Nazir Pemantauan tinggi muka air lahan gambut menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi kebakaran Iahan dan hutan, dijelaskannya lahan gambut yang kering menjadi pemicu kebakaran.

Karena Pada 2015 lalu, kebakaran lahan gambut menimbulkan kerugian triliunan rupiah dan menciptakan bencana asap regional, bahkan negara tetangga ikut pusing akibat asap ini.

Terkait supervisi pembasahan gambut di lahan konsesi, tahun ini BRG menyiapkan pedoman supervisi. BRG menyambut baik upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah mengarahkan pemegang konsesi untuk menuntaskan rencana pemulihan.

BRG akan menjalankan supervisi kepada perusahaan dalam kegiatan restorasi gambut. Seluas 1,4 juta hektare areal target restorasi gambut ada di areal konsesi kehutanan dan kebun diitahun 2018 mendatang.

Kegiatan restorasi yang dilakukan BRG ini bersifat komprehensif dan inklusif, artinya melibatkan semua pihak.

"Tidak sekadar membasahi, namun restorasi juga berupaya menjadikan masyarakat sebagai garda depan pengelolaan gambut secara bijak dan pencegahan dini bencana kebakaran gambut," ujarnya.

Daerah lahan gambut yang rawan kebaaran itu terbanyak di Kalimantan dan Sumatera.**


Komentar Via Facebook :