Tak Terima Dibilang Dukun Santet Tetangga Diclurit

Okeline Lumajang - Warga Dusun Sumber Gebang, Desa Gedang Mas, Kecamatan Randuagung, Ali Mustofa (45) dibacok Bukasan (45), karna tak terima dituduh punya ilmu santet.
Akibatnya Ali harus menjalani rawat inap di RSUD dr Haryoto Lumajang. Sementara pelaku diamankan di Polsek Randuagung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Wakapolsek Randuagung Iptu Nur Khamim menyebutkan korban mengalami luka robek pada bagian kepalanya akibat sabetan celurit. Kondisi kesehatannya sudah membaik, dia menjadi korban penganiayaan tetangganya sendiri karena dinilai menyebarkan isu santet.
"Tapi belum bisa kami mintai keterangan," katanya, Selasa (27/2/18).
Baca Juga : 3 Pelaku Pengeroyok Ustaz Sudah Dibekuk
Dari info yang didapat, sebelum terjadi penganiayaan, beberapa waktu lalu Ali jatuh sakit. Entah mengapa, Ali menduga penyakitnya gara-gara disantet Bukasan.
Ali kemudian mendatangi Bukasan minta penyakit yang dideritanya disembuhkan. Merasa tidak berbuat apa pun yang membuat Ali sakit, Bukasan menolak permintaan tetangganya itu.
Dari sinilah kemudian menyebar isu bahwa Bukasan punya ilmu santet. Kabar itu rupanya juga sampai ke Bukasan. Pria itu pun naik pitam.
"Apakah yang menyebarkan isu Bukasan punya ilmu santet adalah Ali, kami belum tahu. Sebab dia (Ali, red) masih belum bisa dimintai keterangan," ungkap nya.
Pada Sabtu (26/2) sekitar pukul 07.30 WIB, Bukasan menemui Ali dan minta pertanggungjawaban atas isu yang tersebar di tengah masyarakat itu. Namun Ali tak menggubris.
"Pelaku marah lalu membacokkan celurit yang dipegangnya ke arah korban dan mengenai bagian kepala. Beruntung korban segera ditolong warga,” terangnya
Peristiwa itu pun kemudian dilaporkan ke polisi. Tak lama berselang, Bukasan berhasil diamankan petugas bersama barang bukti celurit yang dipakai membacok Ali.
Atas perbuatanya, Bukasan dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun penjara. Saat ini pelaku diamankan di rumah tahanan (Rutan) Polsek Randuagung.**
Komentar Via Facebook :