Banjir Pelalawan Sengsarakan Ribuan Warga

Banjir Pelalawan Sengsarakan Ribuan Warga

Line Pelalawan - Luapan Sungai Kampar menyebabkan banjir parah di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, selama beberapa pekan terakhir. Tak hanya kebun, sawah, dan rumah warga, ternak warga juga bermatian.

Camat Pelalawan, Joko Purnomo, dalam laporannya, Minggu (19/3), menyebutkan banjir melanda di sejumlah desa, yakni; Sering, Kuala Tolam, Rangsang, dan Kelurahan Pelalawan.

Di Desa Sering ada 1.760 jiwa dari 500 keluarga yang terdampak banjir. Sejumlah fasilitas umum seperti masjid, dan kantor desa lama serta gedung SDN 011 Sering Barat ikut terendam banjir.

Sedang di Desa Kuala Tolam jumlah jiwa terdampak banjir lebih sedikit, hanya 370 jiwa dari 90 keluarga. Tetapi, fasilitas umum yang terendam banjir jauh lebih banyak, yakni SDN 005 Kuala Tolam, SDN 013 Pekan Tua, SMP Pekan Tua, empat rumah ibadah, dan satu pasar, serta jalan sepanjang 3 kilometer.

Demikian juga di Kelurahan Pelalawan. Walau hanya 15 keluarga yang terdampak banjir, tetapi rumah dan areal pertanian warga yang terdampak sangat banyak. Dilaporkan banjir menggenangi 450 rumah tergenang, 61 Hektar lahan persawahan, 3 Hektar kebun cabai, 121 Hekter kebun karet, dan 626 Hektar kebun sawit. Bahkan, tujuh ekor kambing ternak warga juga mati.

Di kelurahan ini, aktivitas belajar mengajar di TK Pertiwi terpaksa dipindahkan ke gedung MDA yang tidak digenangi banjir. "Gedung MDA berada di hilir Pelalawan, bangunannya agak tinggi jadi terhindar banjir," kata Joko.

Sedangkan di Desa Rangsang hanya 20 keluarga yang terdampak banjir. Ditambah 10 ekor kambing dan 127 ekor ayam mati. Lalu, 87 hektare kebun sawit dan 128 hektare kebun karet serta 0,5 hektare kebun cabai teredam. "Seluruh pemukiman penduduk di Desa Rangsang dipastikan terendam banjir," kata Joko.

Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, Hadi Penandio, menyebutkan banjir di Kecamatan Langgam sudah mulai turun. Ini diketahui setelah ruas jalan akses koridor PT RAPP Pangkalan Kerinci-Langgam telah terlihat. "Pada beberapa titik jalan sudah terlihat surut," terangnya, Minggu (19/3).

Walau begitu, penyeberangan ponton pada Minggu pagi masih ditutup. Dia berharap luapan air Sungai Kampar terus menyusut seiring ditutupnya pintu waduk PLTA Koto Panjang. **


Komentar Via Facebook :