Kritisi Proyek Turap, Wartawan Merasa Terancam

Okeline Pelalawan - Seorang wartawan di Pangkalankerinci, Pelalawan, Mulya Panjaitan diancam oleh orang suruhan Raja Proyek Pelalawan Yusar pasalnya saat foto proyek turap Masjid yang diduga bermasalah di Perumahan Bumi Lago Permai (BLP) Yusar keberatan.
"Mana Handphon kau jangan foto-foto kau, kalau mau lapor silahkan sampai ke KPK kami tak takut," jelas Panjaitan menirukan anggota Yusar pada malam itu.
Saat mendengar ancaman itu Panjaitan dan hendak merampas alat kelengkapan wartawan Panjaitan langsung pulang ketakutan karena melihat gelagat 4 orang dilokasi itu sudah bermata merah seperti "Harimau sakit gigi".
Yusar sendiri dihubungi membenarkan kejadian ini, namun tidak seperti yang disebutkan Panjaitan sang siwartawan, bahkan dia mengalihkan pembicaraan harga proyek yang nilainya hanya 340 juta rupiah yang diambil dari APBD tahun 2017 merugi.
Berdasarkan pengakuan Yusar pekerjaan ini dikerjakan oleh kontraktor dan perusahaan PT Mutiara Tirsta dari Pekanbaru, dia mengaku hanya sebagai pemilik diatas kertas saja.
Sementara Bokir yang katanya pengancam dihubungi membenarkan kata Yusar, saat itu dia hanya mempertanyakan kalau yang memfoto itu benar tidaknya wartawan, namun di tidak mengancam.
Baca Juga : Wah! Kejati Tahan Lagi 3 Tersangka Korupsi RTH
Proyek itu sendiri adalah pembuatan turap penahan tebing, yang bisanya dicor dengan ketebalan 70 Cm walau saat ini sudah banyak yang retak dan dikawatirkan runtuh pasalnya berdasarkan pengakuan, Murni warga dilokasi itu turap ini tidak terlihat seperti pakai pondasi.
"Itu ditimbun tanah dipinggir turap malam hari untuk melindungi agar tidak terlihat gantung," Jelasnya, Rabu (7/3/18).
Panjaitan pernah konfirmasi pada Kepala Kejaksaan Negri Pelalawan, Tety Syam, SH,MH bersamaan dengan Kasi Intel, yang menjadi tanda tanya Jaksa jutru beralasan foto tidak jelas padahal jarak kantor Kejrari Pelalawan dengan lokasi proyek hanya berjarak lebihkurang 3 KM untk dilakukan cek dan ricek.
"Bahkan Jaksa minta laporan tertulis dan kami disuruh mencari bukti-bukti," Tukas Panjaitan.**
Komentar Via Facebook :