Okeline Pelalawan - Adanya 2 Paket proyek pembangunan fisik yang menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran  (SILPA) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan, Riau, membuat salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan, Abdullah kecewa.

Dari pemikirannya, 2 Paket proyek tahun Anggaran 2017 dengan penunjukkan langsung (PL) yang tidak dapat diselesaikan pengerjaannya oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan Tahun 2017 itu, dinilainya Dinas Pendidikan lalai, apalagi banyak kontarktor yang mengeluhkan dugaan Pugli pada pekerjaan proyek ini. 

Akibatnya aspirasi dewan yang dialokasikan untuk pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) SD Negri 006 dan SD Negri 005 itu menjadi SILPA.

Dia minta Disdik Pelalawan melanjutkan pekerjaan itu, apakah pembiayaannya lewat Dana Bos atau pun dianggarkan kembali untuk segera, agar MCK ini bisa dimanfaatkan pelajar.

Disinggung mengenai Dana Aspirasinya tahun 2018 ini memungkinkan untuk dialokasikan kembali dalam penyelesaian 2 Paket proyek PL MCK yang akan mangkrak itu.

Dijelaskannya, "Aspirasi kan APBD. Bisa saja, agar sarana pendidikan itu bisa digunakan segera. Namun di tahun 2018 ini belum dapat dianggarkan sebab sudah keburu disahkan anggaran di Bulan November 2017. Paket itu menjadi silpa," jelasnya.

Dilansir ungkapriau, paling mungkin penganggarannya kembali di APBD perubahan tahun 2018, namun dinilainya terlalu lama, disarankannya sebaiknya dinas mencari solusi lewat anggaran lain.

Banyak kalangan menilai tertingalnya proyek ini diduga sarat kepentingan dan saling rebut kue PL, bahkan dikabarkan ada pekerjaan pagar sekolah yang ditangani Yusar yang notabenenya raja PL tidak selesai sampai saat ini. "Entah apa alasannya tidak tahu." [**]