Line Pangkalankerinci - Bupati Pelalawan, Muhammad Harris, mengaku sulit mendapatkan dukungan Partai Golongan Karya (Golkar) untuk maju di Pilkada Riau 2018 mendatang. Dia pun menjajaki dukungan partai politik lain sebagai antisipasi jika Golkar tidak mendukungnya.

''Kita juga melakukan penjajakan dengan partai-partai lain. Salah satunya, PKS (Partai Keadilan Sejahtera, red). Tapi masih bersifat komunikasi saja. Belum ada kepastian, kita serahkan kepada PKS memutuskan,'' kata Harris di Pangkalankerinci, Senin (20/3).

Bupati Pelalawan dua periode ini mengakui langkah ini dilakukannya karena persaingan mendapatkan dukungan dari Partai Golkar di Pilkada Riau 2018 dipastikan bakal ketat. Maklum saja, banyak kader partai itu juga ingin mencalonkan diri. ''Iya, memang banyak kader mau maju. Saya sendiri masih menunggu hasil survei,'' kata mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Pelalawan itu.

Seperti diketahui, sejumlah bupati yang juga kader Partai Golkar disebut-sebut bakal bertarung di Pilkada Riau mendatang. Misalnya, Syamsuar (Bupati Siak), Yopi Arianto (Bupati Indragiri Hulu), serta tak ketinggalan Gubernur Riau saat ini, Arsyadjuliandi Rahman, yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Riau.

Selain itu ada juga Sukarmis, mantan Bupati Kuantan Singingi dua periode, dan Indra Muchlis Adnan yang juga mantan Bupati Indragiri Hilir dua perode. Belum lagi politisi kawakan partai itu, seperti Ruspan Aman, Erizal Muluk, dan Septina Primawati yang Ketua DPRD Riau serta istri mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal.

Sebelumnya, PKS telah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri tiga bupati yang sebut-sebut sebagai bakal calon Gubernur Riau. Salah satunya adalah Muhammad Harris.

Ketua Bidang Humas DPW PKS Riau, Muhammad Sabarudi, menyebutkan partainya siap menjalin komunikasi dengan partai mana saja dalam membangun koalisi menuju Pilkada Riau yang dijadwalkan pada Juni 2018 mendatang. **