Dua Rumah, 1 Mobil dan 1 Motor Hangus
Ini Penyebab Warga Kawasan TNTN Mengamuk dan Membakar Pos

Okeline Pelalawan - Sejumlah kalangan menyayangkan aski pembakaran sarana dan pos ampang-ampang dugaan pungli oknum yang mengatas namakan LSM di dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang dialakukan ribuan massa petani sawit desa itu.
Seperti diketahui dalam kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, ini adalah lokasi hutan lindung untuk satwa langka atau dilindungi, karena dibiarkan lahan dengan nama Taman Nasional Tesso Nilo ini jadi rebutan warga dan oknum penguasa.
Sudah menjadi rahasia umum, didalam kawasan TNTN ini telah ditananami sawit oleh pengusaha, warga, oknum aparat, bahkan jaksa kasus korupsi Gayus Tambunan dan warga asing yang didug melakukan perambahan liar.
Diduga akibat ikut main mata oknum Kehutanan Pelalawan dan Kehutanan Riau, dengan pengusaha melakukan perambahan dengan leluasa, akibatnya saat ini sangat sulit mengatasi perpindahan para pencari rupiah dengan bertani sawit ini dalam kawan TNTN.
Tak ayal dari tahun ketahun penganti kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo dibuat sibuk, apalagi anggotanya diduga banyak pemain, buktinya lihat saja barang bukti di kantor yang tereletak di Jalan Langgam akses RAPP Pelalawan yang lapuk karena pelakuknya dikatakan melarikan diri, BB itu jdinya temuan.
Tentunya dalam lahan ini rawan konflik karena warganya adalah petani yang selalu terkekang karena menguasai lahan negara, keresahan ini dimanfaatkan sekelompok oknum yang membuat pos retribusi dan diduga melakukan pungli.
Disinggung maslah modus para penjaga ampang-ampang mengumpulkan uang, yaitu denganb ekerjasama dengan para agen penampung buah sawit, setelah ditimbang para petani di TNTN ini dipotong 200 rupiah perkilo gramnya.
"Iya pak saya takut kalau tidak bayar mereka mengaku LSM, lantas hasil timbang buah kami dipotong, bapak bayangkan berapa ribu hektare lahan kami yang panen setiap hari, wajar dong warga resah," jelas salah seorang petani sawit dalam kawasan TNTN, Selasa (3/4/18), namun namanya minta dirahasiakan karena takut diteror.
Dibalik itu ada baiknya, tugas LSM ini memperbaiki jalan keluar, namun belakangan LSM ini dikatagorikan warga memeras alias memalak gaya preman.
Akibatnya, ulah oknum LSM ini, sekira jam 00.00 Wib, Senin (2/4/18), massa mengamuk dan membawa gerigen berisi bensin melakukan pembakaran pada sebuah pos ampang-ampang restribusi ini, Senin (2/4/18).
Bahkan merasa tidak puas massa bergerak kerumah penguasa ampang-ampang oknum LSM di desa Toro RT/01 RW/01 juga melakukan pembakaran, akibatnya sebuah rumah, motor dan mobil merek nisan terano milik oknum ini ikut jadi arang. Kadus Toro Jaya, mengaku kesulitan mengahalangi ribuan massa yag beringa ini, sementara aparat terkait belum bisa dikonfirmasi.**
Komentar Via Facebook :