Migas Bukan Lagi Andalan Riau

Migas Bukan Lagi Andalan Riau

Line Pekanbaru - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menegaskan perekonomian Riau tak bisa lagi bergantung pada minyak dan gas (migas) serta perkebunan. Pasalnya, ekonomi Riau dua tahun terakhir melambat akibat penurunan harga migas dan komoditi perkebunan.

Pertumbuhan ekonomi Riau tergolong rendah, hanya 2,23 persen di tahun 2016 akibat anjloknya harga migas dan komoditi perkebunan seperti sawit dan karet. Karena itu, Riau tidak mungkin lagi tergantung kepada migas dan perkebunan," kata Arsyadjuliandi pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau 2018 di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, Selasa (21/3).

Pemprov Riau sudah mengkaji sejumlah kebijakan untuk menopang ekonomi Riau. Pertama, membangun sektor pariwisata berbasis budaya. Arsyadjuliandi yang akrab disapa Andi Rahman ini yakin pariwisata Riau bakal maja karena potensinya besar. "Ada 168 destinasi dan 42 iven wisata. Target kunjungan wisata ke Riau tahun 2017 sebanyak 70.997 orang," katanya.

Kedua, memaksimalkan sektor perikanan laut. Katanya, garis pantai Riau sepanjang 2.076 km atau dua kali Pulau Jawa selama ini belum tergarap maksimal.

Ketiga, memaksimalkan potensi penerimaan pajak dengan mewajibkan seluruh perusahaan di Riau memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) lokal. Andi menyebut, banyak perusahaan besar di Riau menyetor pajak langsung ke Jakarta. "Terakhir, kita akan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal di perusahaan-perusahaan yang ada di Riau sesuai dengan peraturan daerah," katanya. **


Komentar Via Facebook :