Kegiatan Di Dinas PUPR Provinsi Diduga Ajang Korupsi .

Proyek Tambal Sulam Dinas PUPR Provinsi Riau Di UPT Siak Diduga Ajang Korupsi.

Proyek Tambal Sulam Dinas PUPR Provinsi Riau Di UPT Siak Diduga Ajang Korupsi.

Okeline Pekanbaru -  Pekanbaru Jalan lintas provinsi Riau yang menghubungkan kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak, tepatnya jalur pelabuhan feri perawang hingga KM 11 Simpang buatan di wilayah kecamatan Koto gasib sedang rusak berat pasca dilakukannya masa perawatan beberapa bulan yang lalu.

Anggaran Yang besar yang diberikan oleh negara untuk pemerintah daerah seharusnya dapat dipergunakan untuk memberikan rasa kepuasan kepada masyarakat, namun harapan itu sering kali justru berbanding terbalik, mana kala oknum-oknum pejabat terkait masih kerap bermain mata dengan para perusahaan nakal, yang hanya mencari keuntungan semata. 

Dari pantauan wartawan investigasi aktualonline.com beberapa waktu yang lalu, terlihat sepanjang jalan jalur pelabuhan feri perawang sepanjang jalan lurus tersebut hingga ke km 11 Simpang buatan Koto gosip, jalan yang terlihat masih baru dilakukan perawatan dengan sistem Tambal Sulam itu dengan jelas terlihat berantakan dan hancur, bahkan debu yang disertai kerikil pun terlihat terserak akibat proyek diduga asal jadi dan terkesan tertutup pada masyarakat. 

" Kami juga heran, masih tergolong baru hanya hitung bulan saja, jalan disekitar km 42 ini sudah hancur kembali bahkan debu jalan akibat Tambalan yang asal jadi itu sangat mengganggu kami," kata salah seorang warga setempat. 

Bahkan dari keterangan warga tersebut, wartawan Aktual juga memperoleh informasi bahwa kerap terjadi kecelakaan lalu lintas akibat terjebak dengan lubang jalan yang ternganga.

"Disini sudah sering terjadi kecelakaan pak. Baik sepeda motor dan mobil pun kerap terjebak jalan rusak dan berlubang, sehingga sering jatuh dan mengalami rusak ketika terkena lubang besar pada jalan," Katanya. 

Menurut ketua LSM IPSPK3RI, Ir. Ganda Mora, selaku salah satu LSM yang kinerjanya terus turun lapangan untuk melakukan investigasi dan croscek keadaan proyek pemerintah yang usai pelaksanaan mengatakan bahwa penanganan jalur lintas provinsi antara pelabuhan feri perawang menuju KM 11 Simpang buatan tersebut diakuinya penuh indikasi penyimpangan, diantaranya karena jalur jalan tersebut telah bertahun tahun dibangun namun sifatnya hanya sistem Tambal Sulam, sehingga pihaknya juga kuat menduga hal itu dijadikan hanya sebagai ajang korupsi oleh Dinas atau pihak terkait.

"Kita sudah melihat indikasi permainan oknum disini sejak lama, mestinya sistem Tambal Sulam seperti ini tidak relevan lagi untuk jalan  jalur provinsi yang notabene sering dilalui oleh kendaraan berat dan bermuatan puluhan ton, itu sama saja mengahmburkan uang negara tanpa hasil yang sesuai, "terang Ganda. 

Bahkan sejak pihak terkait, yaitu dinas PUPR provinsi Riau yang di Pimpin oleh Dadang, melalui UPT Siak yang membidangi jalan khususnya dalam kepemimpinan gubernur Riau Andi Rachman, pihak IPSPK3RI sudah memantau hal ini, dan diduga kuat terjadi kebocoran anggaran karena pelaksanaan kegiatan pun disebut tertutup.

"Selama beberapa tahun ini, sejak Riau di Pimpin oleh Gubernur Riau Andi Rachman, dan dinas PUPR oleh Dadang, kita sudah menyiasati sistem penanganan jalan ini diduga kuat adanya modus untuk meraup uang negara,"Katanya. 

Menurutnya sebaiknya pemerintah provinsi Riau, khususnya dinas terkait jika ingin memberikan pelayanan yang baik dibidang infrastruktur kepada masyarakat Siak, sistem Tambal Sulam harus diganti dengan sistem rigit.

"Tambal Sulam sudah tidak tepat lagi, itu hanya memboroskan anggaran tetapi tidak bisa maksimal. Biarlah rigit dan mahal tetapi awet hingga belasan tahun dan masyarakat pun puas," Jelasnya. 

Bahkan Ganda meminta kepada aparat kepolisian atau pihak kejaksaan segera melakukan penyelidikan dan investigasi terhadap kejanggalan proyek yang telah menelan biaya sebesar Miliaran rupiah itu. *Feri Sibarani.


Komentar Via Facebook :