Prahara Politik di Tubuh DPD Partai PDIP Riau.
Ketua DPD PDIP Kordias, Dicopot Atau Ada Seknario???

Okeline Pekanbaru - Dunia politik adalah dunia yang serba tidak terduga. Semua pihak hanya dapat mengamati dan menilai dari sisi luar, sementara didalam internal partai politik tak dapat dipungkiri terdapat sejuta misteri dan praktik transaksional yang di reduksi oleh berbagai kepentingan politik dan sulit untuk dibuktikan.
Kabar pencopotan salah satu kader terbaik partai politik PDIP di DPD provinsi Riau, Kordias Pasaribu, SH. M.Si, yang sekaligus merupakan ketua DPD partai bermoncong putih itu telah viral dimedia beberapa minggu terakhir, namun akhirnya informasi yang sempat gonjang hanjing itu pun terjawab ketika sekretaris DPD partai itu, Syafaruddin poti akhirnya berhasil di konfirmasi oleh media.
“Informasi pergantian Ketua DPD PDI Perjuangan Riau itu benar,” katanya, seperti dilansir dari potret24 Jumat (13/04/2018).
Berdasarkan informasi tersebut, media mencoba mempertanyakan penyebab pencopotan Kordias sebagai ketua DPD Partai PDIP provinsi Riau, Syafaruddin poti hanya bisa menjawab dengan nada politis dengan mengatakan keputusan tersebut sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh DPP partai PDIP.
“Apa alasan pergantiannya, silahkan tanya langsung ke DPP,” cetusnya.
Kabarnya, sosok pengganti posisi Kordias Pasaribu adalah lanjut pria disapa Poti ini, DPP PDIP menunjuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada masa Kepresidenan Abdurrahman Wahid, Rokhmin Dahuri sebagai Pelaksana Harian (PLH).
Atas kejadian yang cukup menghebohkan dunia pemberitaan ini, sejumlah pihak sempat berpolemik terkait kebenaran informasi yang digulirkan kepublik, untuk itu wartawan reporter Aktual mencoba konfirmasi kepada Kordias Pasaribu melalui ponselnya, namun Hingga berita ini di muat, Kordias Pasaribu belum memberikan respon terhadap panggilan selulernya.
Sejumlah pengamat politik Riau juga saling memberikan komentar terkait adanya dinamika politik di tubuh partai berlambang kepala banteng itu, salah satunya adalah tokoh politik mantan anggota DPRD kota Pekanbaru 2 periode, Chaidir kepada reporter Aktual menyampaikan pendapatnya.
, "Saya kira peristiwa pencopotan ketua DPD Partai PDIP ini sudah lazim terjadi di semua partai politik. Didunia Politik jaman sekarang ini, dalam mengambil sebuah keputusan partai memang harus diakui sering kali terjadi pelanggaran etika berpolitik. Dan itu peristiwa yang umum terjadi di partai politik manapun, sehingga ini menjadi fenomena, "ujarnya.
Dalam kesempatan wawancara melalui telepon selulernya, Chaidir juga mengaku tidak berkompeten untuk mengomentari sistem kepengurusan di tubuh DPD partai PDIP Riau, namun menurutnya ia hanya melihat dari fenomena umum yang terjadi di dunia politik nasional yang menurutnya kerap terjadi pelanggaran etika berpolitik akibat tingginya sistem politik transaksional.
, "Saya kira ini gejala umum terjadi di semua partai politik nasional. Memang akhir - akhir ini saya amati kerap terjadi pelanggaran etika berpolitik akibat fenomena politik transaksional," terangnya.
Dari peristiwa politik yang dialami oleh DPD partai PDIP Riau ini, harus diakui muncul sejumlah pendapat publik terkait dasar apa yang sesungguhnya dijadikan oleh DPP partai PDIP untuk mengambil sikap yang dinilai sejumlah pengamat sangat mendadak dan terkesan misterius karena pihak DPD partai PDIP Riau untuk menjawab awak media selalu tertutup dan cenderung mengarahkan kepihak DPP partai.
Pertanyaannya adalah apakah dinamika politik yang berakhir dengan pencopotan ketua DPD partai PDIP Riau ini murni bermuatan politis transaksional sebagaimana disebutkan oleh pengamat politik Riau, Chaidir, atau kah ini justru sebuah skenario yang dilakukan oleh kelompok lain untuk mewujudkan dukungan politik terhadap salah satu calon gubernur Riau yang merupakan pilihan orang tertentu? Tentu sulit dijawab karena dunia politik adalah dunia abu-abu dan semua dapat terjadi karena dunia Politik merupakan dunia dengan sejuta kepentingan.
Feri Sibarani ***
Komentar Via Facebook :