Pasca Teror Bom, Tokoh Riau Desak Pemerintah Blokir Medsos untuk Sementara

Pasca Teror Bom, Tokoh Riau Desak Pemerintah Blokir Medsos untuk Sementara

Okeline Riau - Pemerintah atau Presiden Jokowi diminta untuk diminta untuk sementara menutup Media Sosial (Medsos) karena negara dalam keadaan terancam oleh aksi teror yang dilakukan teroris.

Hal ini dikatakan Tokoh Masyarakat Riau, Wan Abdullah, pasalnya warga saat ini tidak bijak menyebarkan kejadian paska leadakan Bom disejumlah tempat di Surabaya.

"Warga kita belum bijak menyebarkan foto maupun memberikan komentar sehingga saya khawatirkan Medos ini bisa menyulut perpecahan antara umat di Indonesia," Jelasnya di Pekanbaru, Riau, senin (14/5/18),

Walu demikian banyak warga yang tidak setuju namu apa salahnya jelang aksi ini mereda, dia yakin pemerintah memiliki sumber daya yang cukup baik untuk mengatasi kekhawatiran penyebaran paham yang dianggap bertentangan dengan Pancasila di Medsos ini. 

"Itulah yang perlu dipertimbangkan secara optimal. Inteligent cyber dal lainnya, saya kira juga penting dijalankan untuk mencegah informasi yang dicurigai bertentangan dengan Pancasila dan sebagainya," ujarnya. 

Bahkan dia berharap pemerintah harus benar-benar melakukan banyak pertimbangan untuk memblokir medsos. Menurut dia, bukan tidak mungkin akan muncul gelombang protes penutupan medsos yang justru akan merepotkan pemerintah. "Namun ini mendesak dilakukan," Tegasnya. 

Seperti diketahui, sebelumnya kerap diberitakan pemerintah mengancam memblokir medsos seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga YouTube jika tidak menutup akun-akun ini dikawatirkan bermuatan radikalisme dan menjadi alat propokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ini dikatkannya karena aksi Bom beruntun yang dinilainya akan mengancam keutuhan NKRI, dimana sehari setelah 3 Gereja di Surabaya diguncang Bom hampir bersamaan bahkan hari ini Senin (14/5/18) pukul 08.50 WIB di Mapolrestabes Surabaya di Jalan Sikatan Surabaya juga menjadi sasaran serangan bom teroris. Sepuluh orang dikabarkan luka serius termasuk Enam orang Polisi dilarikan kerumah sakit Polisi.

"Nah gambar maupun foto yang tak patut dilihat bermunculan di Medsos, bahkan ada yang sengaja mengkomentari bermuatan sara," Pungkasnya.

Sebelumnya, Surabaya juga diteror bom di tiga gereja yang berbeda, yakniGereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, GKI Diponegoro, dan GPPS Arjuno, Minggu (13/5/18). Akibat kejadian tersebut, 14 orang tewas dan 43 lainnya luka-luka.

Tak hanya itu, 14 jam usai teror di gereja, bom kembali meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Minggu (13/5/2018) malam, 3 orang tewas akibat ledakan bom itu.**


Komentar Via Facebook :