PT Arara Abadi Diduga Jadi Pelaku Teror, 40 Rumah Warga Rata Dengan Tanah

PT Arara Abadi Diduga Jadi Pelaku Teror, 40 Rumah Warga Rata Dengan Tanah

Okeline Pelalawan - Ditengah maraknya aksi teror kerumah ibadah kantor kepolisian membuat perhatian aparat tertuju pada aksi yang dilakukan oleh terduga teroris, kesempata ini justru dimanfaatkan oleh perusahaan PT. Arara Abadi (AA) untuk meneror warga, tidak tangung - tangung dugaan aksi teror ini membuat dampak yang sangat besar apalagi didiuga aksi teror ini juga dibeking aparat bersenjata api.

Aksi brutal dengan membabi buta ini menyisakan trauma yang mendalam bagi warga desa Kusuma, Kecamatan pangkalan Kuras, Pelalawan, Riau. Bayangkan jam 3 subuh pada Jumat (18/5/18) ratusan orang diduga suruhan PT. AA dengan berpakaian ninja mengobrak abrik perkampungan warga, warga berhamburan masuk hutan apalagi mendengar suara tembakan yang beruntun.

"Dalam waktu satu jam sebanyak 40 unit rumah warga kami rata dengan tanah, bukan itu saja ratusan hektar lahan sawit dicabut dan dibakar, sekira jam 3 subuh oleh ratusan pria kekar berpakaian ninja bersenjatakan lengkap meratakan rumah," Kata tokoh masyarakat Kusuma, Syamsul, Sabtu (19/5/18).

Kejadian ini diceritakan Syamsul bermula dari perjanjian tahun 1996 antara PT AA dengan warga, saat itu lahan warga mau dikelolala oleh perusahaan, dan dilakukan penanda tanganan kesepakatan tahun 2001, namun sampai saat ini lahan itu tak kunjung bisa dikuasai oleh warga. 

"Lahan yang dihuni warga saat ini adalah milik warga tahun perusahaan berjanji akan bagi hasil tahun 1996 dan perperjanjian dibuat kesepakatan tertulis tahun 2001 namun perusahaan tidak kunjung menepati janjinya," jelas Syamsul.

Kejadian ini kerap dilakukan oleh PT AA sebelumnya warga diperangi dengan Heli Kopter dan melakukan teror pada warga, hal ini disebutkan Syamsul harus menjadi perhatian Kapolri karena diduga yang ikut melakukan teror juga diduga oknum Polisi.

Sampai saat ini pihak perusahaan Arara Abadi dihubungi untuk konfirmasi seolah - olah tercengang.**


Komentar Via Facebook :