Pemkab Meranti Apresiasi Masyarakat Kembali ke Sawah

Advertorial - Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi di Selatpanjang mengatakan, Untuk memenuhi kebutuhan dan ketahanan pangan, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti terus berupaya mewujudkan Kepulauan Meranti sebagai pusat tanaman padi sawah terbesar di Provinsi Riau. Hal itu juga sejalan dengan program swasembada pangan 2017 yang dicanangkan pemerintah.
"Kami berusaha sekuat tenaga untuk memikirkan dan bekerja agar Kabupaten Kepulauan Meranti terutama di Kecamatan Rangsang Barat, bisa menjadi sentra sawah terbesar di Riau dengan model sawah di Kepulauan Meranti menggunakan sistem tadah hujan," katanya.
Adapun untuk mengejar hal ini ada kendala lainnya yaitu faktor geografis, tentu ini karena geografis dimana rendahnya daratan di Kepulauan Meranti, lahan pertanian dimasuki air laut saat musim pasang sehingga mematikan tanaman padi.
Dijelaskan Bupati, harapan yang diberikan pemerintah kepada petani sudah dapat dirasakan. Namun, persoalan yang saat ini menjadi kesulitan bagi para petani adalah masalah tanggul penahan air laut ke daratan. Kebutuhan tanggul ini dikatakan penting karena kondisi pada tanggul sekarang belum berfungsi dengan maksimal.
Dimana kebutuhan beras di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, setiap tahunnya diperkirakan mencapai 28.000 ton, namun jumlah itu masih kurang dari kebutuhan beras masyarakat di daerah ini, sehingga pemkab memprogramkan pola dua kali tanam di kawasan agropolitan Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir, dan program lainnya menuju swasembada beras.
Dijelaskannya, Kepulauan Meranti masih kekurangan 21 ribu ton beras setiap tahunnya. Untuk itu, Meranti masih bergantung beras dari luar Meranti. Diharapkan dengan diterapkanya pola dua kali tanam di kawasan agropolitan Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir, akan mampu mengurangi ketergantungan beras dari luar.
"Target pada musim tanam 2015 mendatang Meranti sudah bisa surplus beras," ungkap Bupati.
Sementara untuk mengejar target ini Kepala Dinas Pertanian, Yulian Norwis yang juga menjabat Plt. Sekda Meranti mengapresiasi masyarakat yang ingin kembali ke sawah.
Ini sebagai bentuk kegiatan yang bisa menyemangati masyarakat yang lain baik di Kepulauan Meranti sendiri maupun di tempat yang lain.
"Ini akan menyemangati yang lainnya. Kita melihat adanya masyarakat ingin kembali ke sawah, ini suatu kegiatan yang membanggakan kita, katanya.
Dia juga meminta bagi petani yang berprestasi, agar dibawa studi banding ke beberapa tempat, sehingga bisa lebih menambahkan wawasan tentang pertanian, seperti tanaman padi ini atau plawija.
"Kedepan kita harus kembali ke pertanian, lahan kita masih banyak terbentang. Ini orang-orang yang tangguh, tangannya dingin untuk membidangi masalah pertanian," tambahnya.
Menurutnya, Kabupaten Kepulauan Meranti sebenarnya memiliki hamparan sawah yang cukup luas yang tersebar di lima kecamatan. Hamparan sawah terluas terletak di kawasan Agropolitan Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir.
"Di kawasan ini tersebar hamparan sawah sekitar 4200 hektar, namun yang digarap secara intensif oleh petani baru 1500 hektar dengan total produksi 7000 ton gabah kering atau sekitar 5.500 ton beras," Jelasnya.
Untuk menggesa produksi, sejak musim tanam tahun lalupun Pemkab Meranti telah menerapkan pola dua kali tanam dalam satu tahun musim tanam di kawasan Agropolitan tersebut.
Dengan menerapkan kolaborasi sistem ekstensifikasi dan intensifikasi, diharapkan produksi gabah kering hasil panen akan naik tiga kali lipat. Ditargetkan musim tanam 2015, Meranti bisa memproduksi 21 ribu ton gabah kering atau sekitar 17 ribu ton beras.
"Target kita, dengan pola intensifikasi, penggunaan bibit unggul, sistem pengairan dan program pasca panen serta optimalisasi lahan sawah di tiga kecamatan lainnya, Meranti bisa swasembada beras,' bebernya.
Dilanjut Plt ini pada tahun 2015 Kawasan Niaga Meranti bisa tumbuh menjadi daerah lumbung pangan di pesisir dengan pencapaian panen 30 ribu ton beras," bebernya.
Komitmen Pemkab Kepulauan Meranti untuk menuju swasembada beras tidak hanya terfokus pada gerakan dua kali tanam di kawasan Agropolitan.
Dimana Pemkab Kepulauan Meranti juga akan melakukan optimalisasi luasan hamparan sawah ditiga kecamatan lainnya, seperti di Pulau Merbau, Kecamatan Rangsang dan Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Komentar Via Facebook :