Penculikan Siswa di Pelalawan Minim Bukti

Penculikan Siswa di Pelalawan Minim Bukti

Line Pangkalankerinci - Kepolisian Resor (Polres) Pelalawan terus menyelidiki kasus pencobaan penculikan terhadap MH (10), siswa SDIT Al-Bayan, Pangkalan Kerinci. Sayangnya, penyidik belum bisa menyimpulkan kebenaran kejadian itu karena minim bukti dan saksi kunci selain korban tidak ada.

"Kami belum menemukan saksi lain, selain MH. Kami sudah berusaha maksimal untuk mencari saksi lain yang menyaksikan dan mengetahui peristiwa itu," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Wibowo, saat konferensi pers, di Pangkalankerinci, Kamis (23/3).

Bahkan, lanjut Ari, anggota polisi yang menolong MH pada kejadian itu juga belum diketahui.
"Ketika apel tadi, semua anggota dikonfrontir dengan korban, kita minta saksi korban ini menunjuk, mana anggota yang menolongnya," urainya.

Karena itu, tambahnya, penyidik belum bisa menyimpulkan, apakah pencobaan penculikan itu benar atau tidak. Sebab, keterangan peristiwa hanya bersumber dari korban. "Minim bukti dan saksi kunci belum ketemu. Masih misterius," tambahnya.

Sementara itu, MH tetap masuk sekolah pada Kamis pagi. Siswa kelas 5 itu datang ke sekolah didampingi orang tuanya dan polisi. "Tadi datang didampingi orang tua dan polisi. Alhamdulillah, ini kasus ini sudah dalam penanganan kepolisian," kata Kepala SDIT Al-Bayan, Gufron Halimi.

Bahkan diungkapkan Gufron, tidak terlihat trauma pada diri HM pasca peristiwa yang terjadi kemarin. HM bahkan kembali untuk belajar.

Menurut Gufron, peristiwa percobaan penculikan pada MH terjadi di luar jam sekolah. "Kejadiannya pada jam istirahat, sekitar jam 11.30 WIB lebih," katanya.

Berdasar pengakuan MH, lanjut Gufron, seusai pulang makan, MH berniat ke masjid di depan sekolah yang tidak jauh dari rumahnya untuk salat berjamaah bersama kawan-kawannya. "Saat itulah percobaan penculikan terjadi," katanya. **


Komentar Via Facebook :