MUI: Kunci Ketenangan Umat di Polisi

Line Pekanbaru - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Muhammad Nazir Karim, memuji kesigapan Polda Riau menangani dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan Sony Suasono Panggabean (SSP). Dia menyakini umat Islam tidak akan melakukan tindakan emosional.
"Umat Islam tidak akan emosional setelah tahu polisi sudah memproses pelaku. Sekarang kunci ketenangan umat ada di polisi," kata Karim di Pekanbaru, Jumat (24/3).
Karim juga menyakini keharmonisan umat beragama di Riau tidak akan terkoyak dengan kasus ini. Apalagi, orang tua pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
MUI menilai Polda Riau mampu mengantisipasi gejolak umat Islam dari tindakan pelaku yang menghina agama Islam melalui media sosial Instagram. Kita mendukung dan mengawal proses hukum terhadap yang bersangkutan, tukasnya.
"Meski keluarga pelaku telah minta maaf tetapi proses hukum harus tetap berjalan. Semua akan belajar dari kasus ini agar tidak terulang di kemudian hari," katanya.
Sementara itu, Sabar Manahan Panggabean, ayah SSP, telah membuat permohonan maaf secara tertulis, Kamis (23/3) malam. Surat permohonan maaf itu disebarkan melalui media sosial WhatsApp.
Surat itu ditandatangani Kepala Desa Pandau Jaya, Polsek dan Koramil Siak Hulu, Ketua IKBR Provinsi Riau, Ketua IKBR Siak Hulu dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam suratnya, Sabar meminta maaf dari hati paling dalam pada seluruh umat Islam atas postingan anaknya di akun Instagram @sonnydriveking. "Saya selaku orangtua telah menyerahkan anak saya Sonny kepada pihak berwajib," tulis Sabar. **
Komentar Via Facebook :