Penyebab Utamanya Daya Beli Rendah Karena Fenomena Shifting

Okeline Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali menyebut, penyebab utamanya daya beli rendah karena adanya fenomena shifting yang terjadi secara luas.
"Anggapan daya beli rendah ini sepertinya belum dipahami dengan baik oleh para pelaku usaha pasalanya banyak pengusaha yang menyalahkan daya beli rendah ketika usahanya saat ini tidak berkembang bahkan terancam tutup," Jelasnya Sabtu (21/7/18) kemaren.
Hal ini diungkapkannya, berdengung ditelinga masyarakat daya beli menurun ramai ribut di permukaan.
"Kami sedang riset mengenai shifting. Kami tahu persis tutupnya toko-toko itu bukan fenomena daya beli. Ini adalah fenomena yang terjadi secara global, terjadi di seluruh dunia," kata Rhenald.
Dampak fenomena shifting yang paling nyata adalah tutupnya toko-toko ritel modern, baik dari brand besar maupun yang kecil.
Kebanyakan orang menilai penyebab tutupnya toko ritel modern tersebut karena perpindahan ke online, padahal intervensi online di Amerika Serikat baru sekitar 8 persen, sehingga itu tidak jadi faktor utama.
Baca Juga : Khasiat Mentega Menyembuhkan Bibir Pecah-Pecah
Namun, shifting itu belum direspons dengan tepat oleh pengambil keputusan yang berujung pada ketertinggalan usahanya dari pemain-pemain baru yang kebanyakan anak-anak muda.**
Komentar Via Facebook :