Keluarga Tolak Otopsi Mayat Wahyu Ihdia

Keluarga Tolak Otopsi Mayat Wahyu Ihdia

Okeline Pekanbaru - Keluarga menolak otopsi mayat guru Sekolah Kreatif Indonesia (ICS) Pekanbaru, Riau, Wahyu Ihdia (36) yang ditemukan tewas dengan kondisi telungkup di mess karyawan, Senin (13/8/18).

Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kepolisian (Kasubbid Yanmed Dokpol) RS Bhayangkara Pekanbaru Kompol Supriyanto.

"Keluarga menolak diotpsi karena, tadi pagi tamu korban telah membawa jasad korban ke Padang," ujar Supriyanto saat pencurian, Selasa (14/8). 

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu sama sekali apa yang dialami oleh para korban selama ini, pasalnya mereka hanya melakukan pemeriksaan bagian luar.

"Ya, kami tidak tahu, karena kami cumaperiksa luar biasa, menurut keluarga korban punya penyakit asma," jelasnya.

Korban masih bujangan terakhir warga melihat korban, pada saat korban usai salat Isya empat hari, sebelum korban ditemukan.

Karyawan ICS menyebutksn, selama ini dia korban adalah sosok pria yang rajin salat. Korban juga selalu berjamaah setiap salat Subuh dan salat wajib lainnya.**Ajo 

"Orangnya pendiam. Apa kegiatan dia selama ini, dan mengajar apa, aku kurang tahu, karena aku di bagian lain," tuturnya.

"Dia orang Padang, barang-barang milik korban sudah dibeli orang tuanya," kata Deni.

Saat hendak melapor ke RT 01 RW 01 Kelurahan Kampung Rempak Kecamatan Siak, ia tidak menemukan RT ditempat, kemudian Jufri dan Amran melaporkan ke RT 02 Supomo.

"Saat mendapat informasi tersebut, saya langsung buru-buru menghubungi pihak kepolisian, dan langsung menuju ke tempat kejadian perkara. Dan saat polisi datang baru kami mendekati mayat tersebut," kata Supomo.

Warga menduga, mayat tersebut terseret arus sampai di tepi sirkuit BMX Siak. Kemudian, mayat tersebut langsung dibawa menggunakan Ambulance untuk diotopsi di RSUD Siak.**


Komentar Via Facebook :