Dana Bagi Hasil Migas Turun, APBD Bengkalis Terancam

Okeline Bengkalis - Selesai terima Rombongan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada rapat pertemuan kerja dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, di ruang rapat lantai II kantor Bupati Bengkalis, Riau.
Sekda Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bengkalis H Bustami HY, mengatakan sejauh ini muncul opini yang berkembang di masyarakat, bahwa akibat menurunnya DBH migas disebabkan akan berakhirnya masa kerja Chevron di Blok Rokan, sehingga tidak mengeluarkan investasi untuk mengejar produksi, DBH ini menurun akibat harga minyak di pasaran dunia anjlok.
Hal ini dinilai tidak masuk akal, karena selama tahun berjalan, biasanya asumsi di APBD perbarelnya 48 USD, pada waktu berjalan sampai 70 USD. kondisi ini yang menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat. Untuk itu diminta penjelasan lebih mendalam lagi.
Kepala Dept Humas SKK Migas Bagian Sumatera Bagian Utara, Hariyanto Syafri, DBH berasal dari harga angka jual beli aktual, yakni mengikuti harga pasar saat itu, sehingga penghasilan yang terjadi sesuai dengan harga pasar saat itu.
Baca Juga : Polisi Aman Kayu Olahan Galangan Kapal
Artinya, harga minyak sangat menjadi faktor utama turunnya pembagian DBH migas, sementara pemenuhan kewajiban yang ada, seperti ongkos-ongkos itu tetap, karena sudah ditetapkan sebelumnya.
Terkait dengan penerimaan DBH menurun,Yanto memaklumi hal itu, karena terjadi seluruh daerah di Indonesia, terutama penghasil migas.
Karena penurunan ini bukan diakibatkan oleh kinerja tapi karena diakibatkan oleh harga minyak dunia.
Pada akhir 2014 sampai 2017 kesepakatan belum selesai, sekarang baru mulai naik. Terlebih lagi di Chevron terjadi pengurangan kerja dan pekerja.
Baca Juga : Riau Separuh Hati Alokasi Lahan Hutan Sosial
Pekerjaan tetap dilakukan, lapangan tidak ada yang dimatikan. Berbagai metoda penghematan sudah dilakukan, metoda penghematan terakhir adalah pengurangan tenaga kerja.
EMP mengurangi 40 persen, chevron mengurangi 1.000 lebih. Ini masalah yang dihadapi.*Dika
Komentar Via Facebook :