Okeline Palu - Warga Kota Palu tengah panik tiba-tiba gempa berkekuatan 5,1 skala richter, mengoncang walau skalanya kecil tapi getarannya begitu dirasakan. Akibatnya warga yang berada di dalam rumah, pertokoan maupun berdekatan dengan gedung-gedung berlari dan berhamburan keluar bangunan.

"Kami di kawasan Jalan Kancil, Palu Selatan keluar rumah karena khawatir dampak yang ditimbulkan gempa itu dan takut adanya gempa susulan," Jelas warga Palu tengah, Wili, Sabtu (22/8/18).

Hingga berita ini dilasir belum ada informasi soal dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang terjadi di Palu itu, baik korban jiwa maupun bangunan rusak.

Akibat Gempa ini membuat kaca rumah bergetar dan beberapa benda yang digantung di dinding rumah berjatuhan, begitu gempa terjadi mereka langsung keluar rumah atau gedung guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu, pusat gempa berada di 0.83 LS-119.83 BT. Kedalaman gempa berada 10 km. Wilayah 9 km barat laut Kota Palu dan dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Palu merupakan jalur utama gempa Palukoro, ampir setiap harinya ada gempa, hanya saja memang gempa skala kecil sehingga terkadang tidak dirasakan getarannya oleh masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.

BMKG setempat juga mencatat selama empat bulan terakhir terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, 30 kali setiap hari.

Palukoro membentang dari Poso ke arah tenggara dan barat laut sampai barat Perairan Kabupaten Tolitoli. Ke selatan, sesaran Palukoro bercabang ke sesaran Matano mulai sekitar Poso, Morowali, sampai Sorowako, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.**