Harga Minyak Dunia Naik 3 Kali Lipat, Rupiah Merosot

Okeline Bisnis - Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini melewati level Rp 15.000 per dollar AS. Penyebab pelemahan rupiah pada ini adalah peningkatan sentimen terhadap aset negara-negara berkembang dan melonjaknya harga minyak dunia.
Ini adalah pertama kalinya rupiah melewati level tersebut pascakrisis moneter dua dekade lalu.
Baca Juga : Garuda Muda Gasak Singapur 4 Gol Tanpa Balas
Pada Selasa (2/10/18) Data pasar spot Bloomberg menunjukkan, rupiah diperdagangkan pada level Rp 15.025 per dollar AS.
Angka tersebut melemah 114,5 poin atau 0,77 persen dibandingkan posisi pembukaan, yakni Rp 14.945 per dollar AS.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada pada level Rp 14.910 per dollar AS.
Sepanjang tahun ini, rupiah telah melemah hampir 10 persen. Ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan AS yang mendorong penguatan nilai tukar dollar AS.
Selain itu, defisit transaksi berjalan juga membuat perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak keuangan global dan negara-negara berkembang lainnya, seperti Turki dan Argentina.
Kepala Riset ANZ Banking Group di Singapura, seperti dilansir dari media setempat menyebutkan, adapun harga minyak dunia sudah naik hampir tiga kali lipat sejak 2016. Hal itu membuat negara pengimpor minyak tertekan.
Goh menuturkan, apabila sentimen tidak membaik, maka ia memandang bisa saja rupiah terus melemah hingga ke level Rp 15.200 per dollar AS.
"Kenaikan suku bunga AS, harga minyak yang tinggi yang bisa membuat defisit neraca perdagangan melebar, dan penguatan dollar AS dalam beberapa hari terakhir, terbukti sulit bagi Bank Indonesia (BI) untuk menjaga (nilai tukar di) Rp 15.000," kata Khoon Goh, Selasa (2/10/18).
Komentar Via Facebook :