Terinspirasi 'Aksi 212'

Saparudin Koto Siap Melayani Masyarakat Riau

Saparudin Koto Siap Melayani Masyarakat Riau

Okeline Pekanbaru - Wartawan senior di Provinsi Riau, Saparudin Koto, berani untuk bertarung menjadi calon legislatif DPRD Riau, dia adalah satu dari segelintir jurnalis di Tanah Melayu ini yang kini konsentasi penuh untuk menjadi legislator Riau, dari Partai Gerindra.

Dalam wancara singgat dia mengaku siap melayani masyarakat Prov Riau menuju daerah yang madani dan bermartabat, bagi dirinya sekali melangkah, takkan pernah surut lagi.

"Optimis ya harus. Bagi saya sekali melangkah, takkan pernah surut lagi," ujar Pemimpin pria yang karab di panggil Sapko ini, Selasa (2/10/18).

Pria 42 tahun kelahiran Symbar pada 23 Juli 1976 lalu ini mengakui ia sebenarnya bukan orang politik, meski sejak dulu sangat aktif di banyak organisasi.

Karirnya dimulai dari kampus ketika ia berkuliah di Fakultas Pertanian Unand hingga kemudian memasuki dunia kerja, jadi wartawan, jadi pimpinan media salah satu suratkabar ini.

Tak kurang dari 17 organisasi yang dimasuki maupun dipimpin Sapko. Semua itu menunjukkan betapa bermasyarakat dan dikenalnya ayah empat anak, buah perkawinan Sapko dengan Desi Hurianti, yuniornya semasa kuliah dulu dikaruniai 3 anak comel ini.

Caleg Gerindra Riau nomor urut 8 dari Dapil Pekanbaru ini terjun ke dunia politik karena terdorong dan terinspirasi saat peristiwa 2 Desember 2016 lalu di Jakarta yang lebih dikenal dengan Aksi 212 dan Aksi Bela Islam Jilid III.

Saat ikut aksi itu dirinya merinding dan terharu dengan semangat dan kekompakan ratusan ribu Umat Islam yang secara bersama-sama datang ke Jakarta melakukan aksi untuk menuntut agar kasus penistaan terhadap Agama Islam diusut.

"Nyaris meneteskan airmata kala aksi itu melihat kekompakan umat Islam membela agam yang disinista saat itu, tak terasa letih saya berteriak 'Tangkap Penista Agama' dan teriakan massa membuat saya ingin memperbaiki daerah ini menjadi lebih baik," Jelas pria yang anteng ini.

Menurut Sapko, dari peristiwa besar itu, ia berfikir untuk dapat mengubah negeri ini ke arah yang lebih baik lagi dan tidak terulangnya kasus-kasus yang lainnya, mak diputuskannya kal itu "dunia politik adalah pilihan tepat".

"Apa yang diperjuangkan seringkali terhadang tembok besar yang lebih mendominasi kekuatan politik di negeri ini akan saya upayakan meruntuhkan dinding pembatas itu," papar mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Padang tersebut.

Karir lain yang menginsiprasinya adalah dunia wartawan yang sudah digelutinya sejak 17 tahun silam ketika pertama kali bergabung menjadi reporter di Koran Harian Transparan Palembang, sudah cukup memberikan dia segala-galanya "melihat dunia dengan hati dan mata".

Sapko yang juga calon Megister Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta ini, juga ingin tantangan yang baru dan dunia politik menurut hematnya pertarungan di dunia ini diakunya sangat keras dan menantang, namun inilah pilihannya.

Sapko mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan tentang banyaknya legislator yang berurusan dengan hukum karena tersandung berbagai kasus, baik politik maupun kasus korupsi, karna menurutnyam "Setiap perjuangan itu pasti ada resikonya".

"Yang penting niat awal saya terjun ke politik ingin ikut memberikan warna bagi kemaslahatan umat Islam. Karena itu dalam bekerja, jangan keluar dari rel dan tetap berpedoman kepada tupoksi yang ada," beber Sapko.

Dia pria yang suka tantangan ini telah banyak mengeluti berbagai kegiatan salah satu yang dilakukan adalah menjaga lingkungan agar kelak anak cucu menikmati hasil perjuangannya ini.

Banyak kalangan berharap Caleg di Riau ini mempunyai misi seperti Sapko pria yang kepa tampil saat acara PWI baik nasional maupun daerah.**Red


Komentar Via Facebook :