Mengupas Dugaaan Kecurangan Kontraktor

Edi Suherman Akui Rehab Kantor Wako Pekanbaru Pakai Dua Merek ACP

Edi Suherman Akui Rehab Kantor Wako Pekanbaru Pakai Dua Merek ACP

Okeline Pekanbaru - Plt Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setdako Pekanbaru, Edi Suherman dikomprimasi masalah rehap kantor walikota Pekanbaru menyalahi bestek menjawab tidak nyambung, justri dia menjawab masalah pemberitaan kritik dan melakukan pengawasan itu sudah biasa.

"Namanya juga pemberitaan, kita juga mengerti namanya wartawan tentu ingin menyampaikan inpirasinya," katnya Selasa (09/10/18) diruangannya.

Namun saat ditanya mengenai persoalan yang diangkat kepermungkaan melalui media tentang produk barang yang digunakan dengan satu jenis barang ada dua produk berbeda dan ukuran beda, dia mengaku persoalan itu sudah biasa dilakukan di proyek Pemko Pekanbaru.
 
Salah satunya pertanyaan yang membuat Edi ternganga adalah mereka Aluminium Composite Panel (ACP) Willstrong yang diganti ACP merek Jiyu, yang harganya beda dia menjawab terkesan mengalihkan pembicaraan dengan jawaban "Kontraktornya sudah pengalaman sejak zaman Sueharto".  

Seperti diketahui harga dari dua produk itu berbeda selisih puluhan ribu rupiah perlembarnya bayangkan kalau ada ribuan lembar yang diganti sementara kualitas diduga tidak sesuai standarnya.

Sebelumnya ditanya dia beralasan kenapa ada dua merek yang berbeda karena sudah memesan namun dia mengaku barangnya tidak ada dengan merek yang sama.

"Yang jelas kualitasnya tidak kita kurangi dan mengikuti standar yang ada," ungkapnya.

Temuan wartawan dilapangan kualitas dipastikan beda, sebab ACP tersebut ketebalannya selisih antara 0,20 dengan aslinya 0,30 bahkan cara pasang diduga tidak sesuai Bestek pasalnya ukuran 0,2 seharusnya dipasang dalam ruangan namun justru sebaliknya dipasang diluar ruangan, sementra ukuran 0,30 dipasang didalam ruangan.

Banyak kalangan mengingatkan Plt Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setdako Pekanbaru, Edi Suherman ini agar segera membongkar bahan yang sudah dipasang untuk rehab kantor Walikota tersebut agar kemudian hari pekerjaan tersebut tidak jadi temuan Jaksa.

Sementara bos proyek Nanang dicoba konfirmasi dikantornya di Pulau jawa berjanji akan membongkar barang yang tidak sesuai spesifikasi teknis kegiatan dan yang sudah terpasang akan dibongkar.

Selain itu yang menjadi pertanyaan besar kenapa Konsultan pengawas tidak pernah dilokasi kerja tersebut, sementra masyarakat Pekanbaru berharap pembangunan tidak mubazir sebab uang rakyat yang membangunnya.**


Komentar Via Facebook :