Buruh Pertamina Tuntut Upah Sesuai UMP

Line Dumai - Ratusan buruh PT Pertamina RU II Dumai berunjuk rasa menuntut pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), Rabu (29/3) pagi. Para buruh itu tergabung dalam Serikat Pekerja Mitra Putri Tujuh (SP-MP7).
Aksi berlangsung damai dengan kawalan ratusan polisi di depan kantor PT Pertamina di Jalan Putri Tujuh, Dumai. Aksi ini tindak lanjut dari pertemuan pengurus SP-MP7 dengan mandor, dan perwakilan pekerja kontrak.
Massa baru membubarkan diri setelah perwakilan mereka diterima pimpinan perusahaan. Pertemuan itu dihadiri dua petinggi PT Pertamina RU II Dumai, yakni; Yadi Mulyadi (Manager HR) dan Seno Haryono (Manager General Affair). Kepala Dinas Tenaga Kerja Dumai, Amiruddin, juga ikut dalam pertemuan itu.
Seusai pertemuan itu, Amiruddin menyebutkan rapat itu membahas tuntutan buruh agar upah disesuaikan dengan UMP Riau 2017. "Kita minta Pertamina UP II Dumai memenuhi tuntutan buruh dan segera membayar kekurangan upah. Kalau perlu dirapel agar persoalan ini segera selesai," kata Amiruddin.
Amiruddin juga minta buruh bersabar dan kembali bekerja seperti biasa. "Tuntutan buruh masih perlu diproses oleh Pertamina. Tunggu saja dan sabar," tukas Amiruddin.
Dalam orasinya Ketua SP-MP7, Atnata Hendra, menyuarakan sejumlah tuntutan. Di antaranya, penyelenggaraan pensiun sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015, pengangkatan karyawan dari tenaga kerja kontrak, serta kompensasi atas hak cuti, lembur, dan peralatan kerja.
"Kami juga menuntut 42 orang yang dirumahkan kembali dipekerjakan lagi seperti biasa," tegas Atnata Hendra.
Hendra mengancam 1.300 buruh anggota SP-MP7 akan melanjutkan aksi jika tuntutan mereka tidak digubris. "Jika tidak kami akan terus mogok dan melakukan aksi," ucapnya melalui pengeras suara.
Aksi ini membuat kemacetan lalu lintas di depan kilang Pertamina Putri Tujuh Dumai. Puluhan tenaga pengamanan perusahaan itu sibuk mengatur ketertiban pendemo dan lalu lintas.
Sedangkan Kepala Bagian Operasional Polres Dumai, Kompol Sasli Rais, mengatakan 180 personel diterjunkan untuk mengawal aksi itu. "Kami harapkan pendemo tidak melakukan tindakan anarkis saat menyampaikan aspirasinya," pungkasnya. (mr/ris)
Komentar Via Facebook :