Sebuah Pengakuan Bagi Indonesia Oleh Benjamin Netanyahu

Sebuah Pengakuan Bagi Indonesia Oleh Benjamin Netanyahu

Okeline Yerusalem - Pengamat Timur Tengah, sekaligus jurnalis dan pendiri situs albaladco, Faisal Assegaf, menyatakan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkeinginan untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Indonesia, adalah sebuah pengakuan bagi Indonesia.

"Pertama, Indonesia memang penting bagi Israel, sebagai negara Muslim terbesar dan moderat, dibanding negara-negara Arab, Israel juga melihat peranan Indonesia yang cukup aktif dalam forum-forum pembebasan Palestina," ujar Faisal, Senin (15/10/18).

Menurut Faisal, pengakuan dari Israel ini sebaiknya dijadikan momentum bagi Indonesia untuk menjadi mediator untuk konflik Palestina dan Israel.

"Tidak harus membuka hubungan diplomatik karena bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945, Tapi setidaknya mau berbicara dengan Israel kalau perlu menjadi tuan rumah untuk perundingan antara Palestina dan Israel," jelas Faisal kepada Erwin Renaldi.

Faisal menambahkan Indonesia memiliki potensi besar sebagai penengah Palestina dan Israel, setelah sejumlah upaya yang digagas oleh negara-negara Arab dan barat kandas.

Bantuan Israel untuk korban Gempa Palu External Link: Twitter Dr Michael Oren
Awal Oktober lalu Wakil Menteri Diplomasi Israel Dr Michael Oren mengatakan negaranya telah mengirimkan bantuan bagi korban gempa di Sulawesi.

Dr Michael mengatakan bantuan kesehatan dan penyelamatan telah dikirim ke Indonesia, "negara Muslim terbesar di dunia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan kita".

Tetapi media setempat melaporkan Kementerian Luar Negeri Israel tak memberikan konfirmasi, bahkan menolak komentar soal pemberian bantuan ke Indonesia.

Situs albalad.co melaporkan relawan dari lembaga kemanusiaan asal Israel ditolak masuk ke Palu dengan alasan "tidak ada visa bagi warga negara Israel karena tidak ada hubungan diplomatik".

ABC Indonesia telah mencoba menghubungi Kementerian Luar Negeri untuk memberikan komentar soal pernyataan PM Netanhayu.

Kawasan Bethlehem, yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Yesus, adalah salah satu alasan mengapa banyak turis mengunjungi kawasan Timur Tengah.

Selama ini Indonesia baru memiliki hubungan dagang, ekonomi, dan parwisata dengan Israel.

Pada bulan Juni 2018, Israel telah mencabut larangan visa turis Indonesia ke Israel. Keputusan tersebut juga telah disambut baik oleh asosiasi pariwisata Israel.

Selain Indonesia, Malaysia, Iran dan Arab Saudi juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.**BBC


Komentar Via Facebook :