Diramal Oligasi AS Masih Cenderung Bergerak Turun

Diramal Oligasi AS Masih Cenderung Bergerak Turun

Okeline Jakarta - Setelah diumumkannya hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang memutuskan untuk menaikan tingkat suku bunga The Fed sebanyak 25 bps, berakibat pergerakan obligasi AS masih cenderung bergerak turun.

Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, meramal, pelaku pasar cenderung bersikap negatif karena menilai keputusan tersebut tidak se-dovish seperti yang diperkirakan sebelumnya.

"Apalagi di tengah potensi perlambatan ekonomi AS," katanya, Kamis (20/12/18).

Disebutnya, saat kemarin masih adanya kenaikan rupiah yang ditopang oleh adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri dan imbas pelemahan dolar AS membuat pergerakan obligasi dalam negeri mampu kembali mengalami kenaikan.

Pergerakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pasar obligasi dalam negeri untuk kembali menguat.

"Tetap awas agar cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," ucapnya.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak naik. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 91,63% memiliki imbal hasil 7,91% atau turun 0,07 bps dari sebelumnya di harga 91,38% memiliki imbal hasil 7,98%.

"5 tahun dengan harga 91,63% memiliki imbal hasil 7,91% atau turun 0,07 bps," katanya.

Laju imbal hasil obligasi korporasi berbalik turun tipis. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,84%-9,87%.

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 1,11 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 6,34 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 4,83 bps.**


Komentar Via Facebook :