Okeline Pekanbaru - Sedikitnya 500
warga Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Senin (21/01/2018), melakukan aksi unjukrasa damai di kantor Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Riau.

Mereka menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diucapkan di hadapan Kepala Desa dan tokoh masyarakat, 15 Desember 2018 lalu, yang menegaskan akan menuntaskan sengketa agraria yang sudah berlangsung sejak tahun 2007 lalu.

Presiden bahkan menugaskan langsung Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Jalil untuk menyelesaikan kasus sengketa lahan tersebut. Dan Sofyan pun diminta segera berkoordinasi dengan Kepala Kanwil BPN Riau.

"Nyatanya, sejak pertemuan itu, belum ada progres yang berarti penyelesaikan tanah warga yang dicaplok PT Sekar Bumi Alam Lestari seluas lebih kurang 1.500 hektare," kata Irfan Chaniago, Koordinator Aksi yang menamakan diri Persatuan Keluarga Koto Aman Menggugat (Pekkam) dalam orasinya.

Berlarut larutnya sengketa lahan ini, menyebabkan timbul konflik di lapangan.  Bahkan, Irfan sendiri bersama temannya, Akmal pernah diamankan aparat Polres Kampar karena dituduh menghalangi akses masuk ke PT Sekar Bumi Alam Lestari.

Penahanan 2 warga ini dibalas aksi demonstasi di Markas Kepolisian Resort Kampar. Massa sempat membawa karenda mati sebagai simbol matinya keadilan di wilayah hukum Kabupaten Kampar. Wah!