Perusahaan PT MIA Tambang Batu Bara Kuansing Diduga Langgar UU No 41 tahun 1999

Okelien Kuansing - Lokasi tambang batu bara PT Manunggal Inti Artamas (MIA) di desa Sei Sepuh, kecamatan Kuantan Singingi, Kuansing, Riau yang sudah melakukan Eksplorasi Batu Bara di kawasan hutan lindung Kuansing seluas 1500 Hemktare terindikasi banyak masalah.
Dalam proses eksplorasi tersbet mereka diduga PT MIA tidak meiliki amdal, karena dilapangan tidak ditemukan Istalasi Pengolahan Limbah (Ipal) perusahaan MIA, selain itu bekas galian tambang Batu Bara berupa Danau itu dibiarkan atau tidak direklamasi kembali.
"Ketika hujan limpahan aliran Danau ini memasuki sungai kecil seperti sungai Geringging dan selanjutnya mengalir kesungai Kuansing, akibatnya ikan endemik disungai itu akan punah karena limbah bekas galian ini," kata aktivis Lembaga Independen Pembawa Suara Pemberantas Korupsi, Kolusi Kriminal Ekonomi (IPSPK3RI), Ir Ganda Mora M.Si.
Selain itu menjadi tanda tanya masalah Izin pinjam pakai kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) dengan perusahaan yang sampai sat ini masih "misteri".
"Juga tegakan kayu potensial yang berada dikawasan hutan itu terlihat dirusak alias tumbang karena mereka menggali dengan exkapator diatas hutan yang setiap hari bisa menghabiskan kayu potensil puluhan batang," kata Ganda.
Ganda menduga PT MIA telah melanggar UU No 41 Tahun 1999 tentang kehutanan dan UU No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkunagan.
"Pengusaha ini bisa dikenai sangsi pidana minimal 10 tahun dan denda minimal 10 M," Pungkasnya.*Ajho.
Komentar Via Facebook :