Dugaan Kecurangan Mulai Terkuak
Pembangunan SMA 1 Sungai Abang Mangkrak, Ini Kata Ketua Komite

Okeline Pariaman - Ketua komite Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sungai Abang, kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, Khairul Sani buka suara soal bangunan sekolah yang tak kunjung siap.
Dia sedikit menceritakan suka-duka saat akan mendirikan gedung sekolah ini. Awalnya sebelum mendapat dana bantuan pusat komite sekolah harus menyediakan dana pemancing berupa dana hering pendampingan dari komite sekolah senilai Rp.350 juta.
"Dana akhirnya terkumpul setelah dapat sumbangan dari orang tua wali murid, setelah terkumpul baru dana bantuan pusta itu cair," jelasnya, Rabu (6/2/19).
Kantor sekolah panjang 39 meter dengan lebar 8 meter kabarnya menghabiskan dana Rp.2,35 Milyar yang tak kunjung selesai itu anehnya terkesan ditutup-tutupi alias dari pengurus dan pekerja terkesan saling lempar tanggung jawab.
Setelah dana ini terkumpul dikatakan Khairul jumlahnya Rp.2,35 Milyar, jadi nilai pembangunan kantor sekolah yang sipatnya renovasi itu kini menjadi polelmik. "Jadi kalau sipatnya renovasi berdasarkan RAB nya seharusnya bangunan ini sudah selesai," jelasnya.
Untuk pembangunan saat itu kepala sekolah sudah membentuk panitia pembangunan kantor sekolah tersebut, dari tujuh yang ditunjuk tersebut maka diputuskan menunjuk satu kontraktor bernama Acin yang notabenennya adalah orang kaya di Pariaman. Acin ini dikabarkan juga telah ikut membangun sejumlah kantor besar di daerah Kota Sala itu.
"Acin ini adalah orang kepercayaan bupati, maka diputuskan kepala sekolah dia sebagai pembuat alias pemborong, sayang dana pengeluaran sampai sekarang tidak transparan," jelasnya.
Sebelumnya sempat mencuat gedung kantor sekolah ini mangkrak karena harga bahan bangunan naik sayang laporanya terhadap kenaikan barang ini tidak dilampirkan oleh bendahara.
"Bagaimana cara pembayaranya sebab Marlina selaku bendaharanya tidak tranparan terhadap pengeluaran dana pembangunan, nah kalau bangunan tidak selesai berarti pengawasanya selaku bendahara tidak berjalan," jelasnya.
Khairul minta semua pihak terbuka masalah uang bangunan kantor sekolah yang katanya habis, seharusnya ada bukti uang tersebut habis.
"Buktikan kalau uang Rp.2 Milyar tersebut habis atau kalau masih ada sisa katakan ada berapa. Mari sama-sama kita terbuka. Tapi sampai saat ini tidak ada niat mereka untuk duduk bersama membicarakan keuangan banguna itu. Ko tidak mau terbuka saya tidak meminta apa-apa dari hasil itu," pungkasnya.**
Komentar Via Facebook :