Tahura SSH Pekanbaru Dirusak Pengusaha, Gajah Masuk Kota

Okeline Pekanbaru - Sekitar 13 ekor gajah liar Senin (18/2/19) memasuki kota Pekanbaru, Riau, Gajah Sumatera ini merusak sedikitnya 30 batang kelapa milik warga.
Menurut warga kawanan gajah sudah mulai terlihat di perkebunan kelapa salah seorang warga Mangido di Jalan Maharani Kecamatan Rumbai sejak Sabtu (16/2/19) malam dan kemudian gajah ini masuk ke kebun warga lainya.
"Gajah liar itu merusak pohon kelapa, Pisang dan ratusan bibit pohon kelapa yang baru ditanam," kata warga Rumbai Silalahi, Senin (18/2/19).
Selain merusak kelapa juga ada ratusan batang yang kecil-kecil dimakan gajah liar yang diduga keluar dari Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasim (Tahura SSH) yang merupakan hutan lindung yang sudah rusak oleh pengusaha di Pekanbaru.
"Gajah ini kami duga keluar dari Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasim (Tahura SSH), kami duga gajah ini kehabisan bahan makanan dari habitatnya karena hutan ini sudah berubah jadi lahan sawit pengusaha tempat hiburan di Pekanbaru bernama Dedi Handoko (DH)," katanya.
Baca Juga : Dijenguk Sandi Dhani Banyak Senyum
Seperti diinformasikan oleh salah seorang pegawai Kehutanan, kawasan Tahura meliputi tiga daerah yakni Siak, Kampar dan Pekanbaru.
Di wilayah Kampar meliputi luas 3.041,81 Ha, Pekanbaru seluas 806,86 Ha dan Siak seluas 2.323,33 Ha.
Baca Juga : Distan Solok Kunjungi Kominfo Pelalawan
"Lokasi Tahura ini berada di Minas, yakni sekitar 25 km dari pusat Kota Pekanbaru, namun saat ini hutan Tahura benar sudah berubah fungsi jadi lahan sawit," kata pegawai ini.
Perusakan lahan warga ini oleh gajah liar ini terjadi bukan kali ini saja, untuk itu warga berharap pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) agar lahan sawit di dalam kawasan hutan Tahura dimusnahkan dan hutan ini dikembalikan pada bentuk aslinya.
"Saya rasa serangan gajah akan berkurang kalau lahan sawit didalam kawasan hutan ditebang dan lahan i ni dijadikan hutan kembali," pungkas warga.**
Komentar Via Facebook :