Isyu ada Cap Stempel di Ampolp BB KPK Ditepis

Okeline Jakarta - KPK memastikan amplop bersih tanpa ada cap tertentu pada Barang Bukti tersangka Bowo Sidik Pangarso yang ditangkap sat OTT KPK, sebab beredar isu liar mengenai adanya 'cap jempol dalam amplop berisi uang diduga untuk serangan fajar Pemilu yang oleh pelaku.
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan awalnya mempersilakan tiga orang penyidik memperlihatkan barang bukti tersebut. Para penyidik KPK itu kemudian mengambil sejumlah uang dan amplop dan memperlihatkannya ke arah kamera wartawan, namun tidak ada stempel ataupun tulisan di amplo tersebut.
Untuk itu KPK Bantah Isu Liar "Cap Jempol" di Amplop Serangan Fajar Bowo SidikPenyidik memperlihatkan uang di dalam amplop sebagai barang bukti. Dalam sesi tanya jawab, seorang wartawan menanyakan ada tidaknya cap jempol pada amplop tersebut. Basaria kemudian menjawabnya, Kamis (28/31/19).
"Ini kita pastikan tidak (ada cap jempol) supaya lebih jelas," ujarnya, kemaren.
Baca Juga : Satu Lagi Koruptor Dari Partai Kena OTT KPK
Bowo sendiri telah ditetapkan KPK sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari Marketing Manajer PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung.
Uang itu diduga ditujukan agar Bowo membantu PT HTK kembali mendapat perjanjian penggunaan kapal-kapalnya untuk distribusi pupuk dari PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog). Bowo pun meminta imbalan sebesar USD 2 per metrik ton.
KPK menduga Bowo sudah menerima 7 kali suap dari Asty dengan total duit sekitar Rp 1,6 miliar. Jumlah itu terdiri dari Rp 89,4 juta yang diterima Bowo melalui Indung saat OTT dan 6 penerimaan sebelumnya yang disebut KPK sebesar Rp 221 juta dan USD 85.130.
Selain penerimaan uang dari Asty terkait distribusi pupuk itu, KPK juga menduga Bowo menerima gratifikasi dari pihak lain senilai Rp 6,5 miliar.**
Komentar Via Facebook :