Trase Jalan Tol Padangpariaman-Pekanbaru KM 0-30 "Lanjut"

Trase Jalan Tol Padangpariaman-Pekanbaru KM 0-30 "Lanjut"

Okeline Pariaman - Telah melalui berbagai pertimbangan matang, Trase Jalan Tol Padangpariaman-Pekanbaru kilometer 0-30 kilometer yang dipertanyakan masyarakat setempat, tidak bisa lagi digeser.

Kelanjutan pembangunan Jalan Tol Padangpariaman-Pekanbaru seksi I yang dibagi dua tahap yaitu kilometer 0-4,2 dan kilometer 4,2-30. Dari 109 pemilik lahan pada kilometer 0-4,2, ada 30 orang yang menerima ganti kerugian.

Saat ini pembangunan tol tersebut belum dilanjutkan karena masalah pembebasan lahan. Meski ada kemajuan, tetapi berjalan lambat. Sebagian masih menolak harga yang ditetapkan oleh tim appraisal.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan, Trase itu sudah tetap, Tinggal bagaimana Pemkab Padang Pariaman meyakinkan masyarakat pemilik lahan.

"Tidak bisa lagi digeser," kata dia di Padang.

Dikatakannya, ada lima jalan utama yang bisa dilewati dari kabupaten/kota menuju BIM, yaitu jalan Pesisir Selatan-Padang, Lubuk Basung - Padang via Pariaman, Bukittinggi - Padang via Malalak, Payakumbuh - Padang via Kayu Tanam dan Solok - Padang via Sitinjau Laut.

"Dari lima jalur itu empat tergolong rawan bencana kecuali Lubuk Basung - Padang via Pariaman yang relatif jarang terputus," lanjutnya.

Dalam rapat koordinasi kelanjutan pembangunan tol di Padang, Kamis lalu, terungkap ada sejumlah pemilik lahan yang mempertanyakan trase tol yang melewati lahan persawahan produktif.

"Karena masyarakat menilai trase itu bisa digeser melewati lahan yang tidak produktif atau bukan persawahan, kita tegaskan trase itu tidak bisa digeser lagi," katanya.

Untuk tahap II kilometer 4,2-30 masih dalam proses pembebasan. Sosialisasi dilakukan dengan lebih intens terhadap masyarakat empat kecamatan yang dilewati.

Nasrul Abit menyebutkan, jalan tol itu merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat di kabupaten/kota menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) jika seluruh akses jalan utama terputus.

Putusnya akses jalan utama dari daerah ke BIM tersebut pernah terjadi pada awal Desember 2018 yang mengakibatkan banyak orang terpaksa membatalkan penerbangan.

Tol Padangpariaman-Pekabaru bisa menjadi alternatif untuk hal seperti itu karena jalan keluar tol akan dibuat di beberapa daerah yang dilalui.*Arman


Komentar Via Facebook :