Okeline Pariaman - Keresahan emak-emak di Nansabaris, Kabupaten Padang Pariaman bertambah, biasanya dengan biaya Rp.80 Ribu mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, namun sejak satu tahun belakangan biaya ini terus berkurang karena suami mereka memakai uang tersebut untuk membeli Toto Gelap (Togel).

Yang dirasakan mereka bukan hanya faktor ekonomi saja yang semangkin sulit akibat judi togel sudah semangkin marak bahkan aparat hukumpun tidak dipandang lagi, bandar ini dengan bebas bertransaksi dikedai kedai kopi dan diwarung warung warga.

Uang belanja yang diberikan suami sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk belanja rumah tanga dan jajan buat sekolah anak kini tidak cukup lagi.

"Habis buat beli togel, kalau kata ulama kita uang itu haram, tapi polisi terkesan tutup mata, akibatnya sumai saya potong uang belanja rumah," kata seorang ibu rumah tangga, Upiak (29Th) yang menjadi korban togel ini, Minggu (7/4/19).

Bukan saja Upiak, namun beberepa masyarakat pun sudah sangat mengeluh dengan perjudian togel ini namun sayang belum ada reaksi dan tindakan dari penegak hukum bahkan wargapun sudah menyebutkan nama bandar besar judi togel ini namun bandar itu terkesan kebal hukum.

"Bukan rahasia lagi, AW bersaudara lokasi tempat tingal bandar didaerah Korong Pinang, Kenagarian Pauh Kamba, kecamatan Nan Sabarih, aman bertransaksi karena terdengar kabar bandar ini berkawan dengan oknum," kata nasabah judi togel, Karim.

Karim mengaku satu hari dia tidak kurang menghabiskan uang beli togel sedikitnya Rp. 200 Ribu, itu sering kalah dari pada menangnya.

Untuk menghilangkan candu togelnya ini mau tidak mau dia berharap Polisi menangkap bandar dan kaki tangan togel ini, agar uang masyarakat selamat sampai kenak bininya.*Arman/Red