Ngaku Jadi PPTK dan Konsultan, Empat Pelaku Ini Didakwa Lakukan Penipuan

Empat terdakwa penipuan sedang koordinasi dengan PH nya usai mendengarkan Dakwaan dari JPU
Ujung Tanjung Rohil - Pengadilan Negeri Rokan Hilir (PN Rohil), Senin 20 Mei 2019, sekira Pukul 17.00 Wib, menggelar sidang kasus perkara Penipuan yang dilakukan secara bersama sama oleh empat terdakwa pelaku yaitu Heri als Wan Azmi , Ardi Syahputra als Ardi, Eko Siswanto als Eko dan Haripan als Judin, keempat terdakwa dengan modus mengaku sebagai PPTK dan Konsultan Proyek kepada H. Mawardi Patoh Warga Kasang Bangsawan Kecamatan Pujud, hingga korban mengalami kerugian sebesar 1,5 milliar lebih .
Dalam sidang pembacaan dakwaan, keempat terdakwa ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya Ridayanti SH dari LBH " SARINAH" sedangkan majelis hakim diketuai oleh Faisal SH MH dengan anggotanya Lukman Nulhakim SH MH dan M. Hanafi Insya SH MH, meminta kepada Jaksa Penuntut Umum Sahwir Abdullah SH untuk membacakan dakwaannya.
Dalam dakwaan yang dibacakan JPU Sahwir Abdullah SH, ke empat terdakwa terbukti melakukan perbuatan melawan hukum sesuai pidana pasal 372 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana tentang Penipuan dengan menawarkan 7 Paket proyek Penunjukan Langsung ( PL) pengadaan bibit kelapa sawit unggul kepada korban H. Mawardi Patoh.
" Untuk menyakinkan korbannya, terdakwa Heri als Wan Azmi mem perlihatkan Surat Perintah Kerja (SPK) (fiktif) atas 7 Paket proyek PL kepada korban , akhirnya korban tertarik dan disepakati harga perpaketnya Rp.25.000.000,- juta rupiah , kemudian terdakwa Heri als Wan Azmi meminta panjar PL kepada korban sebanyak Rp.30.000.000, juta rupiah kemudian terdakwa kembali meminta kepada korban lagi untuk mentransfer ke rekening Istrinyaa Fauziah sebanyak Rp.10.000.000 juta rupiah. "
Selanjutnya sekira dua bulan kemudian terdakwa Heri als Wan Azmi mengajak tiga teman terdakwanya untuk berpura pura jadi seorang PPTK dan Konsultan dari proyek PL yang ditawarkan kepada korban H.Mawardi Patoh.
Kemudian setelah itu korban H Mawardi Patoh memberik an uang Rp.10.000.000, juta rupiah kepada terdakwa untuk pembayaran pembelian proyek PL pengadaan bibit sawit unggul tersebut disalah satu Hotel Horizon Bagan Siapiapi saat itu. kemudian uang tersebut terdakwa bagikan kepada tiga teman terdakwa lainnya.
Baca Juga : Seorang Penghulu Dilaporkan Ke Polres Rohil
" Dengan janji janji dan proyek PL lain dan berbagai alasan para terdakwa ini sempat meminta korban H.Mawardi Patoh untuk mentransfer dana beberapa kali kepada terdakwa hingga sampai akhir Desember 2018 korban sudah memberikan uang sebesar total berjumlah sebesar Rp 1.051.210.000,-
Usai dakwaan dibacakan oleh JPU, keempat terdakwa melakukan kordinasi dengan Penasehat hukumnya atas dakwaan tersebut, namun tidak seperti biasanya Penasehat hukum Ridayanti SH , meminta kepada majelis hakim agar sidang berikutnya langsung pada pembuktian tanpa mengajukan eksepsi atas dakwaan JPU tersebut .
( a.sng)
Komentar Via Facebook :