Rawan Kebakaran..
Warga Minta Pemerintah Evaluasi Keberadaan APMS Di Panipahan

Panipahan. Riau - Kembali tentang keberadaan salah satu Agen Penyuplai Minyak dan Solar bersubsidi (APMS) PT. Maju Jaya, yang beroperasi di wilayah Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir , Provinsi Riau, terus bergulir dibicarakan ditengah warga Panipahan saat ini.
Pasalnya lokasi APMS PT. Maju Jaya milik H. Idroes Suhaeri warga Dumai yang beroperasi dijalan Udang RT 003/RW 004 Kepenghuluan Panipahan, rawan dengan insiden kebakaran, sebab lokasi APMS ini berada ditengah tengah pemukiman rumah warga. Sedangkan diketahui izin lokasi APMS PT.Maju Jaya berada di jalan Bijaksana yang berada agak jauh dari pemukiman rumah warga.
Informasi yang di rangkum dari salah satu warga jalan Udang inisial (EN) mengatakan sebelumya pangkalan tersebut nyaris terjadi kebakaran dan hal itulah yang membuat takut masyarakat sekitar ditambah lagi daerah Panipahan yang mayoritas bangunan rumah warga banyak dari bahan material papan." Terangnya.
" Daniel Pakpahan selaku kepala Dusun saat ditemui juga mengeluhkan hal itu, " kami sudah pernah mengajukan surat permohonan kepada pemerintah melalui Camat dan aparat keamanan, agar APMS Itu bisa dipindahkan kelokasi lain yang agak jauh dari pemukiman warga, karena sebelumnya APMS itu nyaris terjadi kebakaran yang membuat warga sekitar was was akan terjadi kebakaran " Ujarnya.
Bukan masalah lokasi posisi APMS itu saja yang meresahkan warga salah satu warga RY seorang pengepul BBM juga menceritakan terkait harga penjualan Bahan Bakar Minyak ( BBM) oleh pihak APMS PT. Maju Jaya kepada warga pengepul mencapai harga Rp.7000 per/liter, bahwa harga penjualan ini tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi ( HET) yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 6450 per liter " Ujarnya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Bagi warga Panipahan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan laut, berharap kepada Pemilik usaha Agen Penyuplai Minyak dan Solar (APMS) bersubsidi, seharusnya menjalankan usahanya sesuai dengan izin yang dimiliki yang yang sudah ditentukan oleh pemerintah." harap RY.
Dari berbagai informasi yang dirangkum, alasan harga penjulan BBM diatas HET ini, dikarenakan pendistribusian BBM ke Panipahan harus melalui angkutan darat dan laut sehingga biaya operasional pendistribusian BBM dari pertamina Dumai ke Panipahan semakin tinggi. "Ungkap Samin als Aliong saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kami berharap ada tim dari pemerintah daerah atau Pertamina untuk turun ke lapangan mengevaluasi lokasi dan posisi APMS serta seluruh izin izin yang dimiliki oleh PT. Maju Jaya selaku penyuplai BBM di Panipahan , " Harap Daniel Pakpahan.
Terkait hal ini, Senin (3/6/19) Kepala Disperindag Kabupaten Rokan Hilir H. Sukma Alfala tidak dapat dihubungi, dari beberapa informasi yang didapat H. Sukma Alfala sedang dalam menjalani Operasi di Pekan Baru karena dalam kondisi Sakit .( asng)
Komentar Via Facebook :