Rohil  - Keberatan dan teguran yang disampikan warga beberapa waktu lalu terkait bau limbah cair yang menyengat dan suara bising serta udara yang mengganggu pernafasan yang ditimbulkan dari pabrik Kelapa Sawit ( PKS) PT.BSS yang berada di Kepenghuluan Balam Sempurna KM 23 Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir sampai berita ini diturunkan masih terus dikeluhkan warga sekitar. 

Pasca orasi atau unjuk rasa yang digelar warga terkait  bau limbah dan polusi udara yang di hasilkan perusahaan, pada tanggal (26/11/18) tahun lalu, hingga adanya mediasi pada tanggal (29/11/18), yang diadakan di Aula Kepenghuluan Bangko Lestari, warga sekitar masih terus merasakan bau limbah menyengat yang diduga berasal dari pengolahan pabrik PT. BSS. 

Setelah beberapa kali menerima laporan keberatan dan teguran dari Pemerintah Daerah, warga dan mahasiswa serta Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM), tampaknya pihak managemen perusahaan PT. Balam Sawit Sejahtera( PT. BSS) belum juga melakukan upaya pencegahan dan pemeliharan lingkungan yang maksimal sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan undang undang. 

PKS. PT. BSS  yang berdiri tidak jauh dari pemukiman warga ini sudah beroperasi kurang lebih dua tahun  , pernah ratusan warga sekitar bersama mahsiswa melakukan unjuk rasa, kepada managemen perusahaan karena tak tahan lagi merasakan dampak bau tak sedap dan udara yang menyesakkan serta suara bising , 

" Nanok Warga Balam KM 22 Kepenghuluan Balam Sempurna Kecamatan Bangko Pusako -Rohil saat dikonfirmasi terkait hal itu  Jumat (21/06/19) oleh salah satu media lokal mengatakan warga disini masih terus menghirup bau busuk dan udara yang sesak pak. " Ujarnya. 

"Nanok bercerita, dirinya merasa aneh, " dulu banyak Media dan LSM yang menyoroti keluhan kami disini,  tapi sekarang sepertinya sudah aman aman aja". Ada apa ya?" ujarnya. 

Dirinya meresahkan akibat dampak bau dan udara yang tidak sehat itu sangat berpengaruh pada anak anak sekolah dasar (SD) mereka kedepannya. 

" Kami tidak tau mau mengadu kemana lagi pemerintah juga sepertinya sulit dan kami duga lebih berpihak kepada perusahaan, ia berharap ada solusi dan tindakan tegas dari pemerintah untuk meyelesaikan masalah ini " Harapnya .