Sembilan Tahun Di Terlantarkan, Bagunan SMK Bantuan PT.CPI Di Duga Jadi Tempat Mesum

Sembilan Tahun Di Terlantarkan,  Bagunan SMK Bantuan PT.CPI Di Duga Jadi Tempat Mesum

Bangunan gedung pendidikan SMK yang berada di Kelurahan Banjar XII Kecamatan Tanah Putih yang terlantar diduga dijadikan tempat mesum pasangan muda mudi

Ujung Tanjung - Banjar XII (Wawasanriau. com)  - Bagunan permanen tanpa bertuan dengan nilai biaya ratusan juta rupiah yang terletak di Kelurahan Banjar XII Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir yang direncanakan untuk dijadikan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) oleh pihak pemerintah daerah terlihat sangat miris karena gedung bangunan tidak di fungsikan sehingga saat ini bangunan dikelilingi  semak belukar karena diterlantarkan begitu saja .

Dari beberapa sumber yang dapat dipercaya dana pembangunan gedung itu didapat dari salah satu perusahaan Migas PT. Chevron Pasifik Indonesia ( PT.CPI) beberapa tahun lalu  

Pembangunan Gedung SMK yang terdiri dari enam lokal dan satu gedung kantor ini sudah sembilan tahun lamanya diterlantarkan begitu saja , akibat diterlantarkan tidak difungsikan, warga sekitar juga mengeluh karena bangunan diduga rawan sering dijadikan tempat ajang berkumpulnya anak remaja serta dijadikan tempat mesum oleh pasangan pasangan muda mudi. 

Hal ini diungkapkan oleh Hadi salah satu warga  yang mengaku sering melihat pasangan berbuat mesum di bangunan tersebut. 

"Ya memang ramai mas, buat foto-foto. Tapi ya ada aja yang menyalahgunakan untuk yang lain. Warga sini juga sering melihat pasangan yang berbuat itu (mesum). Bahkan pernah ada yang melihat jam delapan malam ada yang begituan dan ada yang agak aneh -aneh saat melintasi gedung tersebut dimalam hari, " Ungkapnya saat ditemui media awak media Sabtu (13/7/2019).

Hadi menambahkan, 
sebenarnya terbengkalainya pembangunan hedung sekolah sangat disayangkan. Sebab lanjutnya, jika difungsikan tentunya masyarakat sekitar merasa senang dan bangga dengan adanya sekolah SMK di wilayah mereka. 

"Hal ini membuat anak-anak kami harus rela mencari sekolah SMK yang jauh dari rumah kami. Sampai menempuh jarak 30 Kilo Meter menuju kesekolah,"jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rohil Wan Rusli Syarif saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WA mengatakan bahwa, pembangunan sekolah itu  belum wewenang dari Disdik. " Coba konfirmasikan ke kabag aset ya pak, "jawabnya singkat. 

Namun, Kabag Aset Pemda Rohil saat media ini mencoba melakukan konfirmasi belum mendapatkan  tanggapan hingga berita ini diterbitkan.(asng) 


Anggi Sinaga

Komentar Via Facebook :